Peneliti Sedang Menyiapkan Ekspedisi ke Titik Terdalam di 5 Samudra

23 Oktober 2018 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Laut. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Laut. (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Dasar laut masih merupakan misteri bagi umat manusia. Kita lebih sering mendengar adanya misi penyelidikan ke planet-planet di luar angkasa sana dibanding misi ke dasar laut.
ADVERTISEMENT
Sekarang ada peneliti yang ingin melakukan ekspedisi mengunjungi titik terdalam dari lima samudra berbeda. Reuters melaporkan, ekspedisi ini dinamai Five Deeps Expedition.
Menurut keterangan dari situs resminya, ekspedisi akan melihat titik terdalam di Samudra Atlantik, Samudra Antartika, Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Arktik.
Ekspedisi ini direncanakan akan berjalan selama 11 bulan dan akan melakukan perjalanan sejauh 74 ribu kilometer.
Selain itu, Reuters juga melaporkan bahwa peneliti akan menggunakan sebuah kapal selam yang bisa menampung dua penumpang dan didesain mampu menahan tekanan ekstrem di kedalaman sembilan kilometer di bawah permukaan laut.
Pemandangan Bawah Laut (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Bawah Laut (Foto: Pixabay)
Menurut Victor Vescovo, penjelajah yang akan memiloti kapal selam itu. Uniknya, kapal selam itu dibuat dari titanium dan material spesial lain yang membuatnya bisa bertahan di kedalaman ekstrem.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat tidak sabar menunggu untuk tidak hanya mendorong batas teknologi, diri saya, dan kru saya, tapi juga umat manusia dalam hal pemahaman kita atas dunia kita sendiri. Dan juga menunjukkan apa yang bisa kita lakukan sebagai spesies," kata Vescovo.
Kapal selam ini dibuat oleh Triton Submarines LLC of Vero Beach di Florida. Berdasarkan keterangan dari laman resminya, kapal selam ini merupakan satu-satunya kapal selam dengan sertifikat untuk membawa manusia menyelam ke kedalaman 11 kilometer.
Rencananya seluruh misi ekspedisi ini akan ditayangkan pada acara "Deep Planet" di kanal televisi Discovery and Science Channel 2019 nanti.