Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Peneliti Temukan Bukti Adanya Air di Bulan Jupiter
15 Mei 2018 15:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sekarang, setelah para peneliti menganalisis kembali data yang dikirim satelit penjelajah Galileo, yang mengobit di Jupiter dari 1995 hingga 2003, ditemukan bahwa air tersebut benar-benar ada.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy , oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Xianzhe Jia dari University of Michigan, AS.
Dalam studi tersebut, para peneliti berkata satelit Galileo terbang melewati Europa dan menemukan gumpalan air yang tersembur dari bulan Jupiter itu pada 1997. Bukti yang sama juga pernah ditemukan oleh oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, yang melihat Europa menyemburkan gumpalan airnya.
"Kami menganggap ini sebagai suatu bukti meyakinkan bahwa Europa memang memiliki gumpalan air," ujar Jia kepada IFL Science . "Kami percaya bahwa satelit (Galileo) pernah terbang menembus gumpalan yang tersembur," jelasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya temuan ini, para peneliti tak perlu mengirimkan robot penjelajah ke permukaan Europa untuk bisa mendapatkan sampel air di sana. Mereka hanya perlu mengirimkan satelit ke daerah orbit Europa untuk mendapatkan sampel air, yang kemudian bisa dikirimkan kembali ke Bumi untuk dipelajari.
Dari laporan Science Alert , dijelaskan bahwa ada rencana untuk melakukan hal tersebut. NASA dan juga ESA (badan antariksa Eropa), masing-masing punya rencana untuk mengirim satelit pada tahun 2020 nanti untuk menyelidiki gumpalan air Europa yang tersembur hingga ke luar angkasa
Satelit-satelit tersebut kabarnya akan dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi, serta beberapa instrumen lainnya untuk mempelajari Europa.
Lautan di bawah permukaan es Europa diduga sangat luas dan dianggap memiliki jumlah air yang lebih banyak dibandingkan yang ada di Bumi. Namun cukup sulit untuk bisa mengakses air tersebut karena permukaan es Europa yang mencapai puluhan kilometer.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya temuan ini diharapkan kita bisa dengan lebih mudah mempelajari Europa, lautannya, dan juga kemungkinan adanya kehidupan di sana.