Perempuan yang Tewas Dimangsa Buaya di Sulut Adalah Seorang Peneliti

15 Januari 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deasy Tuwo di kolam buaya CV Yosiki tempat ia bekerja (Foto: Kenly/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Deasy Tuwo di kolam buaya CV Yosiki tempat ia bekerja (Foto: Kenly/Facebook)
ADVERTISEMENT
Kabar mengejutkan datang dari Tombariri, Minahasa, Sulawesi Utara. Seorang perempuan dilaporkan tewas dimangsa buaya setelah terjatuh ke dalam kolam buaya di sebuah laboratorium milik perusahaan pembibitan mutiara, CV Yosiki, pada Jumat pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Deasy Tuwo, nama perempuan berusia 44 tahun yang menjadi korban serangan buaya tersebut, ternyata adalah seorang peneliti. Dia sehari-hari bekerja sebagai kepala laboratorium di CV Yosiki.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, sebagaimana dikutip dari IFL Science, seekor buaya besar melompat ke dinding kolam yang menjadi pembatas kandangnya dan kemudian menerkam dan menarik Deasy hingga ia jatuh ke dalam kolam.
Di dalam kolam itulah bagian-bagian tubuh Deasy kemudian dimangsa si buaya.
Buaya di kolam CV Yosiki (Foto: Kenly/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Buaya di kolam CV Yosiki (Foto: Kenly/Facebook)
"Kami penasaran ketika kami melihat kolam buaya, ada benda mengambang, ternyata itu tubuh Deasy," kata Erling Rumengan, seorang rekan Deasy, sebagaimana dilansir The Mirror.
"Dia adalah kepala lab. Orang yang pendiam. Kami bingung bagaimana ini bisa terjadi," kata rekan Deasy lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa laporan menyebut buaya yang memangsa Deasy itu kemudian diangkut ke pusat margasatwa di Kabupaten Bitung untuk diuji isi perutnya.
Buaya di kolam CV Yosiki (Foto: Kenly/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Buaya di kolam CV Yosiki (Foto: Kenly/Facebook)
Menurut Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tombo yang dikonfirmasi kumparan pada Jumat lalu, kasus ini sedang ditangani oleh Polsek Tombariri.
"Sedang ditangani oleh Polsek Tombariri dan di-back up oleh Polres Tomohon," kata Ibrahim.
Polisi sekarang sedang memburu pemilik laboratorium sekaligus pemilik buaya tersebut, yang diyakini adalah seorang pengusaha Jepang.
"Saya percaya pemilik harus mengakui kejadian mengerikan ini. Tetapi kami belum melihatnya atau tidak tahu di mana dia berada," tambah Kapolres Tomohon AKBP Raswin Sirait.
"Kita juga perlu tahu apakah dia diizinkan secara hukum memiliki buaya dan olahraga air mahal lainnya di perusahaannya. Jika tidak ada izin, dia akan ditangkap."
Jenazah Deasy Tuwo saat dievakuasi (Foto: Kenly/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Deasy Tuwo saat dievakuasi (Foto: Kenly/Facebook)
Serangan buaya seringkali berakibat fatal, terutama ketika mereka berada di dekat manusia. Di seluruh dunia, sebagaimana dilansir IFL Science, buaya diperkirakan telah menewaskan sekitar 1.000 orang per tahunnya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar dari 1.000 kematian per tahun ini disebabkan oleh buaya Nil dan buaya air asin. Kebanyakan populasi buaya liar penyebab kematian manusia ini hidup dekat dengan populasi manusia.