Pertama Kalinya, Ilmuwan China Berhasil Kloning Seekor Kucing

8 September 2019 9:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garlic 2.0, hasil kloning yang memakan biaya hingga Rp 492 juta. Foto: Sinogene
zoom-in-whitePerbesar
Garlic 2.0, hasil kloning yang memakan biaya hingga Rp 492 juta. Foto: Sinogene
ADVERTISEMENT
Tatkala Huang Yu kehilangan kucing jenis British Shorthair bernama Garlic yang berumur 2,5 tahun, hatinya merasa hancur dan sangat kehilangan. Hanya ada satu jalan untuk mengobati kesedihannya, yakni menghadirkan kucing yang sama persis. Dia kemudian punya ide untuk mengkloning Garlic.
ADVERTISEMENT
Cue Sinogene, sebuah perusahaan kloning hewan peliharaan yang berbasis di Beijing, China, telah berhasil mengkloning lebih dari 40 anjing peliharaan, termasuk anak anjing pertama di dunia.
Teknik kloning sel somatik hewan adalah teknologi yang relatif baru, dan mengkloning kucing menjadi tantangan yang cukup besar, mengingat mereka belum pernah melakukan hal tersebut. Namun, para ilmuwan di sana siap menghadapi tantangan itu.
“Karakteristik reproduksi dan fisiologis kucing berbeda dari kebanyakan hewan. Karena kucing bukanlah hewan yang mengalami ovulasi spontan. Mereka adalah salah satu dari sedikit hewan yang merangsang ovulasi,” ujar Shi Zhensheng, seorang dokter hewan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari IFL Science.
Garlic 2.0 (kiri) dan sebelahnya adalah pendahulunya yang telah mati. Foto: Sinogene
“Siklus reproduksi mereka istimewa dan teknik kloning akan sulit dilakukan. Operasi ini rumit. Budidaya kucing kloning yang sukses ini adalah salah satu dari sedikit kasus yang sukses di dunia, menandai langkah besar China dalam bidang kloning."
ADVERTISEMENT
Setelah hampir satu tahun para ilmuwan melakukan upaya kloning, mereka akhirnya dapat mentransfer embrio pada kucing pengganti yang mengandung anak kucing selama 66 hari. Garlic 2.0 lahir pada 21 Juli 2019 melalui kelahiran alami, dan seluruh genetiknya berasal dari sel somatik Garlic yang telah mati.
Para ilmuwan mengatakan, mereka telah mengamati Garlic 2.0 selama hampir satu bulan. Kucing kecil hasil kloning itu kini dalam kondisi fisik yang baik, dan dia bertindak seperti anak kucing pada umumnya.
Menurut laporan Agence France-Press (AFP), biaya kloning Garlic menghabiskan sekitar 250.000 yuan atau setara dengan Rp 492 juta. Kendati menelan biaya yang fantastis, Yu mengatakan uang itu layak demi mengembalikan Garlic yang telah mati karena penyakit.
Kucing garlic 2.0 bersama ibu penggantinya. Foto: Sinogene
"Namanya akan terus disebut Garlic karena dalam hati saya, saya selalu merasa bahwa anak kucing kloning adalah kelanjutan dari hidupnya," katanya dalam sebuah wawancara dengan perusahaan kloning.
ADVERTISEMENT
Meski ia akan merindukan Garlic asli, namun kucing baru dengan gen yang sama telah membuatnya lebih baik. “Saya pikir niat asli masing-masing pemilik untuk mengkloning hewan peliharaan mereka akan berbeda. Setiap kucing adalah individu yang mandiri dan memiliki kepribadiannya sendiri.”
Tahun lalu, lebih dari 22 juta penduduk China memelihara sekitar 40 juta kucing peliharaan. Jika sebagian dari mereka bersedia membayar puluhan ribu dolar demi mengkloning hewan kesayangannya, maka industri kloning hewan peliharaan akan segera menjadi industri yang sangat menguntungkan.