Pil KB untuk Pria Sukses Diuji Coba ke Manusia

28 Maret 2019 7:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat pil. Foto: PublicDomainPictures via pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat pil. Foto: PublicDomainPictures via pixabay
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah mencoba mengembangkan pil KB yang aman dan efektif untuk pria. Dan kini, hal itu tampaknya akan segera terwujud.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, para ilmuwan di Amerika Serikat mengumumkan telah melakukan uji klinis pil KB pria yang diberi nama 11-beta-MNDTC pada 40 pria. Hasil pengujiannya diklaim memuaskan.
“Hasil kami menunjukkan bahwa pil KB ini, yang menggabungkan dua aktivitas hormonal menjadi satu, akan mengurangi produksi sperma sekaligus menjaga libido,” ujar ahli biologi reproduksi pria, Christiana Wang, dari Los Angles Biomedical Research Institute (LA BioMed), seperti dikutip Science Alert.
Pil KB 11-beta-MNTDC yang memiliki nama lengkap 11-beta-methyl-19-nortestosterone-17-beta-dodecylcarbonate adalah bentuk testoteron yang telah dimodifikasi dengan karakteristik progestasional (efek pemblokir sperma) dan androgenik (penyeimbang hormon).
Ilustrasi sperma. Foto: pixabay
“Saat produksi testosteron berhenti di dalam tubuh, andregon akan bereaksi untuk mempertahankan kejantanan pria, membantu menjaga pola rambut pria, suara rendah, fungsi dan dorongan seks, hingga menstabilkan berat badan,” ujar Stephanie Page, salah satu anggota tim riset sekaligus ahli endokrinologi dari University of Washington.
ADVERTISEMENT
Dalam uji klinis fase pertama itu, Wang dan timnya merekrut 40 pria sehat sebagai responden. Selama 28 hari, sebanyak 30 peserta mengonsumsi pil KB dengan dosis rendah, sedangkan 10 orang lainnya diberi plasebo.
Hasilnya, data awal menunjukkan bahwa pemberian obat 11-beta-MNTDC kepada para peserta berjalan aman. Tidak ada efek samping yang serius ataupun masalah klinis lainnya. Meski ada penurunan hormon LH dan FSH yang diperlukan untuk produksi sperma.
Ilustrasi pasangan. Foto: Pixabay
Penelitian yang berlangsung selama 28 hari ini telah menegaskan bahwa 11-beta-MNTDC aman dikonsumsi. Adapun beberapa peserta yang mengalami efek samping, seperti kelelahan, sakit kepala, dan timbul jerawat selama masa percobaan.
Di antara para peserta itu, lima orang mengalami sedikit perubahan pada libido, dua orang lainnya mengalami disfungsi ereksi ringan. Meski demikan, untuk obat berbasis hormon, para peneliti mengatakan bahwa efeknya tergolong ringan.
ADVERTISEMENT
Hasil awal yang positif ini bisa dijadikan bahan acuan untuk penelitian lanjutan di masa depan. Para peneliti mengaku akan melakukan riset lebih lanjut terhadap 11-beta-MNTDC.