Planet Memiliki Bulan, Bisakah Bulan Punya Bulan Sendiri?

14 Oktober 2018 15:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana bulan total terlihat dari Lebanon. (Foto: AFP/JOSEPH EID)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan total terlihat dari Lebanon. (Foto: AFP/JOSEPH EID)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua peneliti dari Carnegie Observatory dan Laboratoire d'Astrophysique de Bordeaux melakukan riset untuk mengetahui apakah Bulan bisa memiliki satelit alami alias Bulan yang mengelilinginya seperti Bulan mengelilingi Bumi.
ADVERTISEMENT
Hasil riset ini telah dipublikasikan di arXiv pada 8 Oktober 2018. Uniknya, penelitian ini diinspirasi oleh pertanyaan seorang balita yang baru berusia empat tahun.
“Pada tahun 2014, putra saya, yang berusia 4 tahun pada saat itu, bertanya apakah Bulan bisa memiliki Bulan, yang kemudian menjadi judul makalah ilmiah ini Saya agak terkejut oleh pertanyaan itu karena tentu saja, kita tahu bahwa kita dapat menempatkan satelit di orbit di sekitar bulan, tetapi kita juga tahu bahwa tidak ada submoon yang ada di sekitar Bulan di Tata Surya kita, ” kata Juna Kollmeier, astrofisikawan di Carnegie Observatory, kepada Newsweek.
Satelit alami atau Bulan yang mengitari Bulan belum pernah ditemukan. Karena itu, belum ada nama yang tepat untuk menyebut satelit seperti ini.
ADVERTISEMENT
Dalam makalah ini, Kollmeier dan rekannya Sean Raymond, menyebut satelit semacam ini sebagai ‘submoon’. Ada juga yang menyarankan agar submoon disebut sebagai ‘moonmoon’.
“Tanggapan awal saya adalah tidak (ada Bulan yang mengelilingi Bulan). Kalau ada, mungkin tidak akan bisa bertahan lama karena tidak ada banyak ruang fase yang stabil. Tidak mudah untuk meletakkan sesuatu di orbit dalam sistem hierarkis seperti ini dan bertahan untuk jangka waktu yang lama,” jelas Kollmeier.
Ilustrasi bulan  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bulan (Foto: Pixabay)
Alasan mengapa Kollmeier merasa tidak ada Bulan yang memiliki satelit sendiri karena sulit untuk menemukan tempat yang sempurna untuk submoon mengorbit. Tempat tersebut harus cukup dekat dengan Bulan sehingga submoon tertarik oleh gravitasi Bulan, namun tidak terlalu dekat sehingga submoon tidak akan hancur oleh gaya tarik.
ADVERTISEMENT
Submoon juga harus berada di jarak yang tepat dari planet agar submoon tidak tertarik oleh gravitasi planet.
Gerhana Bulan di Yordania (Foto: Muhammad Hamed/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan di Yordania (Foto: Muhammad Hamed/Reuters)
Dalam riset ini para astrofisikawan ini menemukan bahwa empat Bulan di tata surya kita sebenarnya bisa memiliki submoon. Keempat Bulan yang dimaksud adalah Callisto selaku Bulan Jupiter, Bulan dari Bumi, dan dua Bulan milik Saturnus, yakni Titus dan Iapetus.
Tapi kalaupun ada Bulan-Bulan di tata surya ini yang pernah memiliki submoon, Kollmeier menduga submoon pada Bulan-Bulan tersebut mungkin sudah lama hancur.
“Ada semacam zona bahaya untuk satelit dan planet dan Bulan. Mereka berinteraksi secara dinamis dan dapat menyebabkan ketidakstabilan yang menyebabkan submoon bisa menabrak Bulan atau tersesat dari gravitasi Bulan,” kata Kollmeier.