Polusi Karbon Dioksida di Lautan Bisa Bunuh Bintang Laut

22 Februari 2018 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bintang laut di bibir pantai Pulau Rutong (Foto: Instagram @angeliacstdia)
zoom-in-whitePerbesar
Bintang laut di bibir pantai Pulau Rutong (Foto: Instagram @angeliacstdia)
ADVERTISEMENT
Hewan-hewan laut termasuk bintang laut terancam kehidupannya oleh polusi laut, terutama karbon dioksida. Menurut penelitian, tingginya tingkat karbon dioksida di air dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut yang tidak dapat diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Para peneliti dari Heriot-Watt University di Edinburgh, Skotlandia, dan Glasgow University melakukan eksperimen selama empat hari di Loch Sween di pesisir barat Skotlandia untuk mengukur efek jangka pendek eksposur karbon dioksida dan untuk menemukan tingkat akut karbon dioksida yang dapat menyebabkan hilangnya bintang laut.
Sebelumnya, studi ini berfokus pada efek karbon dioksida pada tumbuhan atau hewan, namun belum diketahui efeknya kepada ekosistem kelautan.
“Kami menemukan ada kerusakan secara cepat yang terjadi dalam kelompok organisme yang terdiri dari bintang laut dan alga koral,” kata Heidi Burdett, peneliti dari Heriot-Watt University, dilansir International Business Times.
Ia menambahkan, “Karbon dioksida tersebut dibawa oleh air pasang ke suatu tempat, sehingga menjadi seperti banjir karbon dioksida.”
Bintang laut. (Foto: jacmoermanplanetnl/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bintang laut. (Foto: jacmoermanplanetnl/Pixabay)
Setelah memantau tempat tersebut selama terus menerus, tim peneliti menemukan bahwa perbaikan dari kerusakan akibat karbon dioksida cenderung lambat dan akan kembali rusak setelah mengalami eksposur akut karbon dioksida.
ADVERTISEMENT
“Ekosistem alga koral bisa ditemukan di lautan di seluruh dunia dan banyak ditemukan di pesisir barat Skotlandia. Karena alga koral mengalami pengapuran, mereka sensitif pada karbon dioksida.”
Burdett dan timnya percaya mereka masih membutuhkan lebih banyak penelitian. Namun ia juga menambahkan, hasil penelitian ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah setempat.