Riset: Jogging adalah Cara Terbaik untuk Melawan Gen Obesitas

4 Agustus 2019 12:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jogging di luar rumah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Jogging di luar rumah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasangan Engkos (62 tahun) dan Enon (57 tahun), warga Kampung Babakan Cikampeng, Sukabumi dirundung duka. Obesitas telah merenggut nyawa putra bungsu mereka, Wahyu Prayoga (17 tahun). Remaja yang memiliki bobot 120 kilogram itu meninggal dunia pada Rabu (31/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan Wahyu, nasib Aria lebih beruntung. Obesitas tak mengurangi tekadnya untuk bisa sembuh dan mencapai berat badan yang ideal. Bocah 13 tahun asal Desa Cipurwasari, Kabupaten Karawang, itu berhasil menurunkan berat badannya yang ekstrem, dari 192 kg menjadi 106 kilogram. Berat badannya bisa turun drastis setelah ia menjalani operasi pengecilan lambung dan mengatur pola makannya dengan tidak mengonsumsi makanan manis dan berminyak.
Obesitas memang mengancam jiwa penderitanya, namun penyakit kelebihan berat badan ini bukan tak ada obatnya. Bagi Anda yang telah begitu telaten menjaga pola makan namun tetap berisiko mengalami obesitas karena berat badan yang mudah melonjak, bisa jadi itu karena faktor keturunan.
Namun begitu, memiliki gen obesitas tak harus membuat Anda berputus asa. Sebuah penelitian di Taiwan baru-baru ini bisa menjadi kabar gembira bagi Anda yang ingin berjuang menaklukkan obesitas.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 18 ribu orang dengan rentang usia 30 tahun hingga 70 tahun menjadi partisipan dalam penelitian tersebut. Selain mengambil sampel darah dan genom para partisipan, tim peneliti juga mengumpulkan informasi tentang jenis aktivitas fisik yang biasanya dilakukan oleh masing-masing partisipan tersebut.
Tim peneliti kemudian melacak genom mereka untuk menemukan gen yang paling berpotensi meningkatkan risiko obesitas. Langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah latihan fisik tertentu mampu menangkal risiko tersebut. Di sini, peneliti menggunakan beberapa acuan seperti indeks massa tubuh, persentase lemak tubuh, serta lingkar pinggang dan pinggul untuk mengecek obesitas seseorang.
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang-orang yang rutin menjalani olahraga cenderung memiliki indeks massa tubuh yang rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukannya secara teratur. Hal yang sama juga terjadi pada orang-orang yang rentan terhadap obesitas karena faktor genetik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelitian ini pula ditemukan bahwa dari sekian banyak jenis latihan fisik, jogging merupakan olahraga yang terbukti paling ampuh melawan obesitas. Temuan ini didapat setelah tim peneliti melihat bahwa para partisipan dengan gen obesitas yang gemar melakukan jogging ternyata memiliki indeks massa tubuh yang rendah.
Selain itu, para partisipan tersebut juga memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah tubuh serta lingkar pinggul yang lebih kecil dibandingkan orang dengan risiko genetik yang serupa tetapi tidak melakukan jogging.
Lantas, apakah ada jenis latihan fisik lain yang sama mujarabnya atau setidaknya juga efektif dalam melawan obesitas seperti jogging? Bagi Anda yang tak terlalu gemar melakukan jogging, tak perlu khawatir. Sebab, ada beberapa jenis olahraga lain yang bisa Anda lakukan seperti mendaki gunung, berjalan kaki, jalan cepat hingga menjalani sesi yoga yang panjang. Satu lagi, berdansa ternyata juga cukup efektif untuk mencegah obesitas. Jenis-jenis latihan fisik tersebut sangat efektif untuk orang-orang yang memiliki bakat mengidap obesitas.
ADVERTISEMENT
“Meskipun faktor keturunan pada kasus obesitas tidak bisa disepelekan, namun melalui beragam aktivitas fisik kita dapat memutus rantai tersebut,” papar para peneliti dalam makalah mereka yang telah dipublikasikan di jurnal PLOS Genetics pada 1 Agustus 2019 , sebagaimana dilansir Live Science.
Namun begitu, dalam laporan hasil penelitian ini disebutkan pula ada beberapa jenis olahraga yang sama sekali tak efektif untuk mengatasi masalah obesitas. Jenis olahraga yang dimaksud seperti bersepeda, berenang, dan latihan peregangan. Meskipun berdansa termasuk efektif, namun bermain gim Dance Dance Revolution (DDR) seperti yang kerap dijumpai di arena bermain pusat perbelanjaan nyatanya juga tak memiliki pengaruh apa-apa untuk mengendalikan kelebihan berat badan.
Menurut tim peneliti, tak terlalu banyak energi yang dikeluarkan seseorang saat bersepeda atau latihan peregangan. Sedangkan orang dengan gen obesitas membutuhkan latihan fisik yang mampu membuat mereka mengeluarkan energi lebih banyak dibandingkan hanya berenang misalnya. Terlebih menurut peneliti, berenang di air yang relatif dingin justru dapat meningkatkan nafsu makan setelahnya. Begitu pula DDR yang sifatnya lebih menghibur, bukan latihan fisik yang rutin seperti berdansa.
Jalur lari, jogging, dan bersepeda di Brisbane, Australia. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
Perlu dicatat, jenis olahraga yang telah disebutkan tadi tidak efektif hanya untuk orang-orang yang memiliki gen obesitas. Sementara bagi Anda yang tidak memiliki bakat obesitas dan ingin mengendalikan berat badan dengan cara berenang dan bersepeda, hasilnya tentu berbeda.
ADVERTISEMENT
Beberapa partisipan dalam penelitian ini juga melakukan aktivitas fisik seperti latihan angkat beban, bulu tangkis, tenis dan, basket. Sayangnya, tim peneliti belum bisa memastikan apakah jenis olahraga tersebut cukup efektif atau tidak untuk mengurangi risiko gen obesitas.
Satu lagi yang menjadi catatan, penelitian ini dilakukan pada orang-orang dari keturunan suku Han. Jadi, tidak jelas pula apakah hasilnya akan sama jika diberlakukan untuk populasi lain.