Riset Ungkap Manfaat Makan Keju Setiap Hari

20 September 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keju. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Keju. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebuah riset terbaru mengungkap manfaat mengonsumsi keju. Menurut riset, orang yang setiap harinya mengonsumsi keju dalam jumlah yang disarankan bisa terhindar dari bahaya akibat terlalu banyak makan garam.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, tubuh manusia perlu mengonsumsi garam. Tapi, terlalu banyak garam bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan bahkan demensia.
Hasil riset yang telah dipublikasikan di Journal of Nutrition pada 28 Agustus 2019 ini mengungkap bahwa mengonsumsi keju bisa melawan masalah itu.
Keju. Foto: Shutterstock
"Telah banyak studi yang menunjukkan bahwa biasanya orang yang setiap hari mengonsumsi makanan turunan susu dalam jumlah yang direkomendasikan memiliki tekanan darah yang lebih rendah dan kesehatan jantung yang lebih baik pada umumnya," ujar Lacy Alexander, anggota tim peneliti, kepada IFL Science.
"Kami ingin melihat hubungan itu lebih dekat lagi dan mempelajari bagaimana persisnya mekanisme keju, sebuah produk turunan susu, bisa mempengaruhi kesehatan jantung," lanjut dia.
Ilustrasi keju. Foto: Shutterstock
Dalam riset ini, tim peneliti merekrut 11 responden. Para responden itu memiliki tekanan darah yang sensitif pada garam. Para periset meminta para responden untuk mengikuti empat gaya makan berbeda selama delapan hari.
ADVERTISEMENT
Empat gaya makan itu adalah rendah garam tanpa keju, rendah garam banyak keju, tinggi garam tanpa keju, dan banyak garam serta keju yang cukup. Setelah studi ini selesai, tim periset menilai fungsi pembuluh darah pada para responden.
Para periset menemukan bahwa setelah responden menjalani gaya makan tinggi garam tanpa keju, pembuluh darah mereka kesulitan untuk rileks. Hal ini memberi dugaan bahwa asupan garam mempengaruhi fungsi pembuluh darah mereka.
Tetapi, setelah responden mengonsumsi gaya makan tinggi garam dan tinggi keju, hal itu tidak terjadi. Hal ini memberi anggapan bahwa keju memiliki semacam efek melindungi meski keju sendiri bisa mengandung banyak garam.
Sayangnya, para peneliti belum mengetahui pasti kenapa efek melindungi ini bisa ada. Tapi, mereka menduga ini ada hubungannya dengan zat yang bersifat antioksidan dalam keju.
Makan keju. Foto: Shutterstock
"Ada bukti ilmiah bahwa nutrisi dari produk susu, secara spesifik peptida yang muncul saat protein susu dicerna, memiliki properti antioksidan yang bermanfaat," ujar pemimpin riset, Billie Alba.
ADVERTISEMENT
"Ini artinya mereka memiliki kemampuan untuk mencari molekul oksidan dan dengan demikian melindungi pembuluh darah dari efek fisiologis yang merusak," tambah dia.
Tapi, Anda jangan serta merta melahap makanan tinggi garam serta keju dengan anggapan bahwa Anda akan tetap sehat. Sebab, riset ini masih punya banyak batasan. Salah satunya, jumlah responden riset masih terbilang sedikit, yakni hanya 11 orang.
Keju. Foto: Shutterstock
Selain itu, jauh lebih baik untuk menjaga konsumsi garam tidak lebih dari 1.500 miligram per harinya. Terlebih keju sendiri sering kali mengandung banyak lemak jenuh dan garam.
Jadi, perlu lebih banyak riset sebelum kita bisa mengambil kesimpulan yang lebih menyakinkan. Untuk sekarang, ada baiknya kita mengurangi garam dan terus rajin berolahraga sambil mungkin sesekali menikmati keju demi tubuh yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT