news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Riwayat Gempa di Kalimantan, Lokasi yang Dipastikan Akan Jadi Ibu Kota

31 Juli 2019 7:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan ibu kota negara akan pindah ke Kalimantan. Wilayah ini dinilai memiliki sarana dan prasarana serta infrastruktur yang dibutuhkan untuk ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Kalimantan menjadi pilihan juga agar ibu kota berada di tengah, Indonesia-sentris, dan seimbang terhadap seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, pemerintah menganggap bahwa Kalimantan adalah pulau yang relatif aman dari bencana seperti gempa.
Anggapan bahwa Kalimantan relatif lebih jarang terkena gempa dibanding pulau-pulau besar lain di Indonesia memanglah benar. Akan tetapi, Kalimantan bukanlah wilayah yang benar-benar aman dari gempa.
Seperti pulau-pulau besar lainnya di Indonesia, Kalimantan juga memiliki beberapa sesar atau patahan aktif sehingga tetap rentan terhadap gempa. Sesar sendiri adalah zona rekahan pada lapisan batuan bumi yang terjadi akibat gaya lempeng tektonik. Pergerakan sesar dapat mengakibatkan gempa.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, pernah menjelaskan bahwa gempa bumi tetap bisa terjadi di Kalimantan karena adanya sesar-sesar di sana, seperti Sesar Sangkulirang, Sesar Maratua, dan Sesar Mangkalihat. "Jadi tidak sepenuhnya benar bahwa Kalimantan itu aman karena kita punya banyak catatan gempa di sana," kata Daryono kepada kumparanSAINS, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Daryono mengatakan, ada catatan sejarah yang menunjukkan bahwa pernah ada gempa berkekuatan besar di pantai timur Kalimantan yang sampai menimbulkan tsunami. Gempa yang dimaksud Daryono adalah gempa Sangkulirang pada 14 Mei 1921.
Gempa ini dilaporkan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Gempa kuat ini diikuti terjangan tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang, Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi tinjau lokasi alternatif ibu kota di Bukit Soeharto, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kutai Kartanegara, Kalimantan TImur. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Rusman
Berdasarkan data Katalog Gempa BMKG, setidaknya ada tujuh gempa dengan kekuatan signifikan dan merusak lainnya yang mengguncang Pulau Kalimantan setelah tahun 1921. Salah satunya adalah gempa di Tarakan, Kalimantan Timur, pada 19 April 1923 yang dilaporkan memiliki kekuatan 7,0 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Adapun di masa setelah Kemerdekaan Republik Indonesia, setidaknya juga ada empat gempa dengan kekuatan signifikan dan merusak di Kalimantan. Daryono pernah menuliskan riwayat gempa tersebut di kumparan. Berikut ini rinciannya.
1. Gempa Pulau Laut Kalimantan Selatan 5 Februari 2008.
Gempa berkekuatan 5,8 magnitudo ini dirasakan guncangannya cukup kuat di Pulau Laut, Pulau Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan, dan Batulicin.
2. Gempa Tarakan Kalimantan Timur 21 Desember 2015.
Gempa ini memiliki kekuatan 6,1 magnitudo. Pusat gempa terletak di laut dengan jarak 29 kilometer arah timur laut Tarakan. Gempa ini merusak banyak bangunan rumah dengan aktivitas gempa susulan mencapai sebanyak 16 kali.
Tampak atas Pulau Kalimantan. Foto: Sejati Nugroho/kumparan
3. Gempa Kendawangan Kalimantan Barat 24 Juni 2016.
Kali ini gempa melanda wilayah Kalimantan Barat. Gempa dengan magnitudo cukup signifikan 5,1 magnitudo ini menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
4. Gempa Katingan Kalimantan Tengah 14 Juli 2018.
Guncangan gempa dengan kekuatan 4,2 magnitudo ini dirasakan di daerah Katingan, Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI. Gempa ini dilaporkan menyebabkan satu rumah rusak ringan.