Satelit Juno Ungkap Struktur Planet Jupiter

9 Maret 2018 10:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Juno dari NASA terbang di atas Jupiter. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Juno dari NASA terbang di atas Jupiter. (Foto: NASA)
ADVERTISEMENT
Jupiter, planet terbesar di tata surya kita menyimpan banyak rahasia yang belum diungkap. Tapi kini berkat bantuan satelit NASA bernama Juno, kita bisa menguak rahasia tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam data terbaru yang dikirimkannya, Juno berhasil memberikan data struktur internal Jupiter yang dinamis, yang tersembunyi di balik atmosfernya kepada para peneliti di Bumi.
Selain itu, Juno juga mengirimkan data arus jet di atmosfer Jupiter serta properti gravitasi unik dari planet gas tersebut.
"Juno memang didesain untuk mempelajari apa yang ada di bawah awan-awan ini," ujar Yohai Kaspi, profesor ilmu planet dari Weizmann Institute of Science sekaligus pemimpin riset yang memanfaatkan data Juno atas gravitasi Jupiter seperti dilansir Reuters.
Pemandangan planet Jupiter. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan planet Jupiter. (Foto: NASA)
Para peneliti menjelaskan bahwa arus jet Jupiter, masuk hingga sekitar kedalaman 3 ribu kilometer di bawah awannya. Selain itu dijelaskan juga bahwa bagian dalam dari Jupiter terbuat dari hidrogen cair dan campuran helium yang berotasi seakan itu adalah benda padat.
ADVERTISEMENT
"Pusat (Jupiter) mungkin mengandung suatu inti yang terbuat dari batuan dan mungkin air dalam tingkat tekanan serta temperatur tinggi, tapi diduga itu semua dalam bentuk cair bukan padat," papar Tristan Guillot, peneliti dari Université Côte d’Azur yang memimpin studi lain tentang Jupiter.
Aurora di atmosfer Jupiter. (Foto: nasa.gov.us)
zoom-in-whitePerbesar
Aurora di atmosfer Jupiter. (Foto: nasa.gov.us)
Hal menarik lainnya, ada data dari Juno yang menunjukkan suatu ketidaksimetrisan antara tingkat gravitasi di bagian utara dan selatan Jupiter.
Menurut Kaspi, hal ini disebabkan oleh arus jet yang sangat besar. Jadi semakin dalam arus jet bergerak, semakin banyak massa yang dibawa sehingga hal ini memberikan dampak yang besar bagi gravitasi Jupiter.
Sejak 2016, satelit Juno telah membantu para peneliti memberikan data atas planet Jupiter. Satelit buatan NASA ini mengitari Jupiter tiap 53 hari pada ketinggian 4 ribu kilometer di atas lapisan awan planet tersebut.
ADVERTISEMENT