Seberapa Sering Sampah Luar Angkasa Hantam Bumi?

26 Maret 2018 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah Luar Angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah Luar Angkasa (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stasiun luar angkasa milik China bernama Tiangong-1 akan jatuh ke atmosfer Bumi dalam waktu dekat ini dan kemungkinan besar serpihan sisa-sisanya bisa sampai hingga ke permukaan Bumi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya ini bukanlah kali pertama sisa-sisa dari suatu satelit atau sampah luar angkasa memasuki Bumi.
Menurut laporan NASA pada 2013, di sekitar Bumi terdapat kurang lebih setengah juta benda luar angkasa yang dapat bergerak hingga mencapai kecepatan sekitar 28 ribu kilometer per jamnya.
Benda-benda luar angkasa itu, baik yang merupakan sampah buatan manusia ataupun batu asteroid kecil, sering kali masuk ke atmosfer Bumi.
"Rata-ratanya, ada sekitar 200 hingga 400 objek yang telah dipantau memasuki atmosfer Bumi tiap tahunnya," jelas laporan NOAA National Environmental Satellite, Data and Information Service (NESDIS), dikutip dari Live Science.
Alasan mengapa mereka tak begitu sering terlihat adalah kebanyakan sampah tersebut terbakar saat melakukan re-entry, proses memasuki kembali atmosfer Bumi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bumi yang sebagian besar permukaannya, yakni sekitar 70 persen, ditutupi oleh lautan, membuat kebanyakan sampah yang selamat dari re-entry jatuh ke dalam lautan.
Planet bumi. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Planet bumi. (Foto: Wikimedia Commons)
20 Ribu Sampah Berukuran Lebih Besar dari Bola Kasti
Menurut catatan NESDIS, dari 500 ribu sampah luar angkasa yang mengorbit Bumi, 20 ribu di antaranya berukuran lebih besar daripada bola kasti.
Sampah luar angkasa tersebut berikut juga 30 ribu objek lainnya yang lebih kecil saat ini terus dipantau oleh Departemen Pertahanan AS yang bekerja sama dengan NASA.
Menurut NESDIS, seribu objek di antara 50 ribu tersebut adalah sisa-sisa dari pesawat luar angkasa atau satelit.
Upaya Membersihkan Sampah Luar Angkasa
Keberadaan sampah-sampah di luar angkasa menjadi suatu ancaman serius tersendiri bagi satelit, teleskop luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS yang sama-sama mengorbit Bumi.
ADVERTISEMENT
Meski tidak begitu sering diperhatikan oleh orang-orang, banyak peneliti telah berusaha memberikan solusi untuk permasalahan ini.
Salah satunya adalah para peneliti dari China yang menawarkan solusi senjata laser untuk membersihkan sampah-sampah di orbit Bumi.
Kemungkinan Jatuhnya Tiangong-1 ke Indonesia
Tiangong-1, sampah luar angkasa yang akhir-akhir ini menghebohkan dunia itu memang memiliki kemungkinan untuk bisa sampai ke daerah Indonesia.
Tiangong-1  (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Tiangong-1 (Foto: Reuters)
LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) telah memperingatkan kemungkinan jatuhnya Tiangong-1 ke wilayah Indonesia.
“Saat ini (negara-negara) yang berada di antara 43 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan berpotensi kejatuhan bagian dari satelit. Akan dipantau terus menerus sehingga perhitungannya semakin akurat,” kata Kepala Bidang Diseminasi Pussainsa LAPAN, Dr. Emanuel Sungging Mumpuni kepada kumparanSAINS beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Namun jangan buru-buru khawatir. Sebab, prediksi tersebut masih dapat berubah tergantung pada aktivitas Matahari serta atmosfer Bumi kita.
Saat ini LAPAN masih terus memantau jatuhnya Tiangong-1 demi mengurangi dampak yang akan terjadi jika memang Tiangong-1 jatuh di Indonesia.