Selain di Sumut, Ini 6 Kasus Bayi yang Lahir dengan Satu Mata

15 September 2018 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi Laki-laki (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Laki-laki (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Warga Mandailing Natal, Sumatra Utara, digemparkan dengan kelahiran bayi yang memiliki satu mata pada Kamis (19/3). Bayi bermata satu itu berjenis kelamin perempuan dan dilahirkan melalui proses persalinan di RSUD Panyabungan.
ADVERTISEMENT
Selain lahir dengan satu mata, bayi itu juga tidak memiliki hidung. Diperkirakan penyebab kelahiran bayi malang itu disebabkan virus rubella atau karena obat-obatan atau juga akibat mercury.
Lahirnya bayi dengan satu mata dianggap langka dan tercatat menjadi yang ke-7 yang pernah terjadi.
Sebelumnya kelahiran tak lazim yang dinamakan cylopia ini juga pernah terjadi di beberapa tempat lain. Berikut ini daftarnya.
1. Pangkalpinang
Sebelum kejadian di Panyabungan, kasus yang sama terakhir kali terjadi di Pangkalpinang. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 1,5 Kg hanya memiliki satu mata, tanpa hidung dan memiliki satu mulut. Sehingga wajahnya terlihat rata.
Bayi merangkak di karpet (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak di karpet (Foto: Shutterstock)
Bayi ini lahir di Puskesmas Air Itam kota Pangkalpinang, pada 27 Maret 2016. Saat dilahirkan, bayi ini sudah meninggal dunia. Dokter Hizal yang menangani bayi tersebut mengatakan bahwa sang ibu memang ada upaya menggugurkannya.
ADVERTISEMENT
2. Papua
Kejadian serupa juga pernah terjadi di pedalaman Papua, tepatnya di Teluk Etna, Kaimana, Papua Barat. Bayi dengan satu mata di Papua itu diungkap oleh Anugrah Mantri Avona lewat akun Facebook pada 12 Juni 2015. Ia mengaku ikut membantu sang ibu melahirkan.
Anugrah menerangkan kondisi bayi bermata satu tersebut disebabkan karena kelahiran prematur. Nyawa bayi hanya bisa bertahan dua jam sebelum meninggal dunia.
3. India
Seorang bayi bermata satu tanpa hidung juga pernah lahir di India pada tahun 2016. Dokter yang menangani kelahiran bayi tersebut mengatakan telah terjadi komplikasi pada otak bayi yang mengakibatkan malformasi.
Ilustrasi bayi menstruasi  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menstruasi (Foto: Thinkstock)
Pada minggu ke-32, sang ibu yang bernama Veena Chavan sempat melakukan sonogram alias melakukan pemeriksaan ultrasonik pada kandungannya. Sang dokter mengatakan bahwa bayi memiliki terlalu banyak kandungan air di otaknya.
ADVERTISEMENT
Bayi itu pun hanya mampu bertahan selama 24 jam saja sebelum akhirnya meninggal.
4. Mesir
Seorang bayi bermata satu lahir di sebuah rumah sakit swasta di kawasan timur laut dari El Senbellawein, Mesir, pada tahun 2015. Sama seperti kasus bayi di Sumut, bayi tersebut lahir dengan kondisi satu mata dan tidak memiliki hidung.
Dilansir Unilad, penyebab kelahiran bayi bermata satu tersebut ialah karena paparan radiasi yang diterima jabang bayi selama di kandungan. Ditambah lagi karena konsumsi obat-obatan yang terlalu bervariasi selama kehamilan.
Pentingnya tes mata pada bayi.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pentingnya tes mata pada bayi. (Foto: Thinkstock)
Kabar yang datang dari Mesir ini cukup mengejutkan karena dalam mitologi Yunani, anak bermata satu digambarkan sebagai raksasa durhaka atau biasa disebut Cyclopse.
5. Kamerun
Seorang relawan dari Peace Corps bernama Sean McCaffery membagikan pengalamannya saat berkunjung ke sebuah rumah sakit di Kamerun, Afrika, lewat postingan blognya. Ia bercerita bahwa ia menemukan seorang bayi cylopia.
ADVERTISEMENT
Cyclopia atau alobar holoprosencephaly adalah kondisi kesehatan yang terjadi karena paparan radiasi dalam rahim. Hal ini menyebabkan pembentukan soket mata tidak terbentuk dengan sempurna ketika di dalam rahim.
Dampaknya, bayi lahir dengan satu mata dan juga tanpa hidung.
Bayi baru lahir di ruang bersalin (Foto: Shuttterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi baru lahir di ruang bersalin (Foto: Shuttterstock)
Dalam postingan blog yang dibuat pada 26 Juli 2012, McCaffery mengunggah beberapa foto bayi bermata satu yang baru saja dilahirkan. Awalnya ia tidak mengetahui apakah si bayi hidup atau tidak, namun ketika seorang suster menarik handuk yang dikenakan si bayi, bayi tersebut bergerak.
Sang ibu mengatakan bahwa ia tinggal di sebuah desa yang jauh dari rumah sakit. Diperkirakan sang ibu mengkonsumsi tanaman beracun atau bahan kimia tanpa ia ketahui. Bayi tersebut pun tewas hanya dalam waktu beberapa jam setelah dilahirkan.
ADVERTISEMENT
6. Amerika Serikat
Pada tahun 1960, seorang ibu melahirkan anak dengan mata satu. Pada zaman itu, pasien diperlakukan sesuai dengan kelas sosialnya sehingga sang ibu terpaksa menyerahkan bayi tersebut ke tangan sang dokter tanpa mengetahui apa yang dilakukan olehnya.
Dilansir The Atlantic, tim medis menyatakan bahwa bayi itu telah meninggal padahal sebenarnya belum. Bayi tersebut berada dalam kondisi cyclopia sehingga menyebabkan sang bayi hanya memiliki satu mata.
Ibu mencium bayinya yang baru lahir (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu mencium bayinya yang baru lahir (Foto: Thinkstock)
Mirisnya, bayi yang tidak diketahui jenis kelaminnya tersebut, dibiarkan agar benar-benar meninggal. Para dokter dan suster menunggu hingga si bayi kelaparan.
Memang secara teknis, sang dokter tidak membunuh bayi tersebut, tapi jelas ia melakukan penyiksaan.
Setelah 13 hari, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia. Orang tuanya tidak pernah mengetahui proses meninggal sang buah hatinya. Tidak diketahui apa motif dari penyiksaan bayi tersebut, padahal dokter bisa saja melakukan suntik mati pada si bayi.
ADVERTISEMENT
Kisah ini tertulis dalam esai 'The Cyclops Child' yang diunggah di jurnal Psychology Today.