Seorang Politikus Italia yang Anti Vaksin Terkena Cacar Air

22 Maret 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massimiliano Fedriga Foto: Massimiliano Fedriga/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Massimiliano Fedriga Foto: Massimiliano Fedriga/Facebook
ADVERTISEMENT
Seorang politikus Italia yang dikenal sebagai sosok anti-vaksin sedang menderita cacar air. Nama politikus itu adalah Massimiliano Fedriga.
ADVERTISEMENT
Di Italia, Fedriga dikenal sebagai anggota senior Lega Nord, partai sayap kanan negara tersebut. Selain itu, si politikus kini juga sedang menjabat sebagai Presiden wilayah Friuli-Venezia Giulia di Negeri Pizza tersebut.
Yang menarik dari sosok Fedriga, ia adalah sosok yang lantang menentang usulan pelegalan aturan wajib vaksin di Italia. Aturan wajib vaksin yang dikenal sebagai “hukum Lorenzin” ini akhirnya telah disahkan baru-baru ini pada Maret 2019.
Baru-baru ini juga Fedriga harus dirawat di rumah sakit untuk pulih dari serangan cacar air yang parah. Ironisnya, cacar air adalah salah satu dari 12 penyakit yang masuk dalam hukum Lorenzin yang ia tentang.
Fedriga mengumumkan soal rawat inapnya ini di halaman Facebooknya pada 15 Maret lalu. Pada tanggal tersebut dia mengatakan telah menjalani rawat inap selama empat hari.
ADVERTISEMENT
"Aku baik-baik saja, aku sekarang di rumah dalam pemulihan dan aku berterima kasih kepada semua orang," tulisnya, sebagaimana dilansir IFLScience.
Hukum Lorenzin pertama kali diusulkan pada tahun 2017 oleh Menteri Kesehatan Italia saat itu, Beatrice Lorenzin. Pada saat itu Italia sedang mengalami wabah campak (yang bisa dibilang masih berlanjut sampai awal tahun 2019). Tercatat pada 2017 ada 5.393 kasus campak dan lima orang meninggal akibat campak di Italia.
Karena selama ini Fedriga dikenal sebagai tokoh publik yang anti-vaksin dan sangat menentang keras aturan wajib vaksin di Italia, banyak warganet jadi “senang” mendengar kabar bahwa si politikus telah “kena batunya.”
Fedriga membantah bahwa dirinya adalah orang yang anti-vaksin sehingga dia harus “kena getahnya.”
ADVERTISEMENT
"Saya membaca serangkaian komentar di Twitter yang merayakan karena saya dirawat di rumah sakit," tulis Fedriga. "Saya selalu mengatakan bahwa saya mendukung vaksin, tetapi untuk mencapai hasil itu perlu untuk membuat kesepakatan dengan keluarga, bukan memaksakan."
Kabar penyakit cacar yang diderita oleh Fedriga ini tidak hanya ditanggapi oleh para warganet biasa, tapi juga oleh ilmuwan.
Roberto Burioni, ahli mikrobiologi Italia, menulis di akun Facebooknya, "Presiden yang terhormat, pertama-tama, izinkan saya berharap Anda cepat pulih."
Burioni juga mewanti-wanti, jika virus cacar air dari tubuh Fedriga sampai “menginfeksi seorang wanita hamil”, maka akan lahir “anak cacat” atau perlu dilakukan “aborsi.”
"Satu-satunya cara yang harus kita lakukan untuk menghindari tragedi ini adalah dengan menyuntik semua orang (dengan vaksin) untuk mencegah peredaran virus berbahaya ini, yang bisa menginfeksi orang-orang yang jauh lebih rentan," pungkas Burioni.
ADVERTISEMENT