Seorang Pria Mau Tuntut Orang Tuanya karena Telah Melahirkannya

12 Februari 2019 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raphael Samuel memakai janggut dan kacamata hitam Foto: Nihilanand/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Raphael Samuel memakai janggut dan kacamata hitam Foto: Nihilanand/Facebook
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria berusia 27 tahun di India berencana untuk menuntut kedua orang tuanya ke pengadilan. Hal yang mengejutkan, alasan dia mau menuntut orang tuanya adalah karena mereka telah melahirkannya dan membuatnya berada di dunia.
ADVERTISEMENT
Raphael Samuel, nama pria itu, berargumentasi bahwa kedua orang tuanya telah bertindak amoral karena tak meminta persetujuannya lebih dulu untuk berada di dunia.
Argumennya ini berasal dari gerakan filosofis yang disebut "anti-natalisme", pandangan bahwa setiap kehidupan manusia pasti akan melibatkan rasa sakit dan penderitaan. Dia meyakini bahwa orang tua salah telah membuat anak-anak harus menanggung penderitaan seumur hidup.
Oleh karena itu, seorang anti-natalis akhirnya menyimpulkan bahwa lebih baik mereka tidak dilahirkan sejak awal.
Raphael Samuel memakai janggut dan kacamata hitam Foto: Nihilanand/Facebook
Samuel memahami bahwa persetujuan setiap orang tidak dapat dicari sebelum orang tersebut dilahirkan, tetapi sebagaimana dilansir BBC, dia tetap bersikeras bahwa "itu bukan keputusan kita untuk dilahirkan".
Pria yang merupakan seorang pengusaha dan berdomisili di Mumbai itu kemudian berpendapat, karena kita tidak meminta untuk dilahirkan, kita patut dibayar untuk hidup di sepanjang sisa hidup kita.
ADVERTISEMENT
Tuntutan seperti ini tentunya bakal menyebabkan keretakan dalam keluarga mana pun, tetapi Samuel mengatakan bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan kedua orang tuanya. Dan kedua orang tuanya, yang merupakan pengacara, tampaknya menanggapi rencana tuntutan Samuel itu dengan penuh rasa humor.
Dalam sebuah pernyataan, ibunya, Kavita Karnad Samuel menjelaskan tanggapannya terhadap "pergolakan yang baru-baru ini terjadi pada putra saya" itu.
"Aku harus mengagumi keberanian putraku untuk ingin membawa orang tuanya ke pengadilan mengetahui bahwa kami berdua adalah pengacara. Dan jika Raphael bisa memberikan penjelasan yang rasional tentang bagaimana kami bisa meminta izin untuk dilahirkan, aku akan menerima kesalahanku," katanya, sebagaimana diberitakan BBC.
Raphael Samuel memakai janggut dan kacamata hitam Foto: Nihilanand/Facebook
Lantaran ini meyakini bahwa hidup ini penuh dengan kesengsaraan, maka ia berpendapat bahwa orang-orang harus segera berhenti memiliki anak. Ini, katanya, akan secara bertahap menghapus umat manusia dari Bumi dan itu juga akan jauh lebih baik bagi planet ini.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada gunanya bagi manusia. Begitu banyak orang menderita. Jika manusia punah, Bumi dan hewan akan lebih bahagia. Mereka pasti akan lebih baik. Juga tidak ada manusia yang akan menderita. Keberadaan manusia sama sekali tidak ada gunanya."
Raphael Samuel memakai janggut dan kacamata hitam Foto: Nihilanand/Facebook
Samuel mulai go public terhadap gagasannya itu sejak setahun lalu. Tahun lalu dia membuat halaman Facebook, Nihilanand, yang menampilkan poster-poster yang memperlihatkan gambar-gambarnya dengan janggut palsu besar, penutup mata dan pesan-pesan anti-natalis.
Samuel mengatakan dia ingat pertama kali memiliki pikiran anti-natalis ketika dia berusia lima tahun. "Saya adalah anak normal. Suatu hari saya sangat frustrasi dan saya tidak ingin pergi ke sekolah tetapi orang tua saya terus meminta saya untuk pergi. Jadi saya bertanya kepada mereka: 'Mengapa kamu memiliki saya?' Dan ayah saya tidak punya jawaban. Saya pikir jika dia bisa menjawab, mungkin saya tidak akan berpikir seperti ini."
Raphael Samuel memakai janggut dan kacamata hitam Foto: Nihilanand/Facebook
Ketika gagasan itu tumbuh dan terbentuk dalam benaknya, ia memutuskan untuk memberi tahu orang tuanya tentang hal itu. Dia mengatakan ibunya bereaksi "sangat baik" dan ayah juga "menghangatkan" gagasannya itu.
ADVERTISEMENT
"Ibu berkata dia berharap telah bertemu denganku sebelum aku lahir dan bahwa jika dia melakukannya, dia pasti tidak akan memiliki aku," kata Samuel sambil tertawa.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia masih sangat muda ketika dia memiliki saya dan bahwa dia tidak tahu dia punya pilihan lain. Tapi itulah yang saya coba katakan - semua orang memiliki pilihan," lanjutnya lagi.
Raphael Samuel memakai janggut dan kacamata hitam Foto: Nihilanand/Facebook
Ibu Samuel memang sangat menghargai pemikiran anaknya itu. Dia mengatakan anaknya itu punya kepedulian terhadap beban sumber daya bumi karena kehidupan yang tidak perlu, kepekaan terhadap rasa sakit yang dialami tanpa disadari oleh anak-anak saat tumbuh dewasa, dan banyak hal lainnya yang mungkin dilupakan atau tak dimiliki orang-orang lain.
"Saya sangat senang bahwa putra saya telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang berpikiran mandiri dan tidak takut. Dia pasti akan menemukan jalan menuju kebahagiaan," katanya.
ADVERTISEMENT
Enam bulan lalu di suatu pagi saat sarapan, Samuel memberi tahu ibunya bahwa dia berencana untuk menuntutnya. "Dia (Ibu) bilang ‘itu oke-oke saja, tapi jangan harap aku meremehkanmu. Aku akan menghancurkanmu di pengadilan’."
Samuel sekarang sedang mencari pengacara untuk menangani kasusnya, tetapi sejauh ini dia tidak terlalu berhasil. Sementara halaman Facebook-nya telah banyak berisi tanggapan negatif yang menyarankan dia untuk “bunuh diri” atau menyebut dia hanya mencari popularitas.
"Aku tidak benar-benar melakukan ini untuk publisitas," katanya, "tapi aku ingin idenya dipublikasikan. Gagasan sederhana ini adalah tidak apa-apa untuk tidak memiliki anak."
Soal keyakinannya sebagai anti-natalis ini, tentu banyak orang yang mungkin menduga bahwa hidup Samuel ini tidak bahagia..
"Aku berharap aku tidak dilahirkan. Tapi bukan itu aku tidak bahagia dalam hidupku. Hidupku baik, tapi aku lebih suka tidak berada di sini. Kamu tahu itu seperti ada kamar yang bagus, tapi aku tidak ingin berada di ruangan itu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT