Seorang Remaja di AS Jalani Vaksinasi Tanpa Sepengetahuan Orang Tuanya

22 Februari 2019 7:02 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin Foto: AFP/GEORGES GOBET
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin Foto: AFP/GEORGES GOBET
ADVERTISEMENT
Kita hidup di zaman yang aneh. Ada orang tua yang terang-terangan memprotes dan mengajak orang lain untuk menghindari vaksin. Sementara anaknya diam-diam menjalani vaksinasi tanpa sepengetahuan mereka.
ADVERTISEMENT
Itulah yang terjadi pada Ethan Lindenberger, remaja asal Ohio, AS. Kisahnya mendapatkan vaksinasi tanpa sepengetahuan orang tuanya menjadi viral di internet.
"Orang tuaku menganggap vaksin sebagai salah satu skema penipuan pemerintah," jelasnya di forum internet Reddit. "Itu sangat bodoh dan kami sudah sering berdebat mengenai topik itu."
"Tapi karena kepercayaan mereka, saya sama sekali belum pernah divaksinasi. Hanya Tuhan yang tahu bagaimana saya bisa bertahan hidup selama ini. Tapi sekarang saya sudah di kelas akhir sekolah menengah atas, saya sudah punya mobil, surat izin mengemudi, dan uang saya sendiri. Saya ingin mendapatkan vaksin tapi saya tidak pernah membicarakan tentang hal itu dengan orang lain. Setiap masukan dari kalian akan sangat berarti," tulis Ethan.
ADVERTISEMENT
Jill Wheeler, ibu dari Ethan, punya pemahaman salah mengenai vaksin. Menurutnya, vaksin bisa menyebabkan autisme. Padahal hal itu tidak benar.
Akhirnya tanpa sepengetahuan orang tuanya dan berkat bantuan netizen di Reddit, Ethan bisa mendapatkan vaksinasi saat usianya mencapai 18 tahun. Di usianya itu, ia secara legal bisa mendapatkan vaksin tanpa perlu izin dari siapa pun.
Setelahnya baru Ethan memberi tahu kedua orang tuanya. Sayangnya mereka menanggapi negatif hal ini. Terlebih postingan Ethan di Reddit menyebar luas dan mereka mengetahui apa yang Ethan tulis tentang mereka.
"Saya tidak memberikannya imunisasi karena saya rasa itu adalah cara terbaik untuk melindungi dan menjaganya tetap aman," ujar Wheeler sebagaimana dilansir IFL Science. Ia menambahkan bahwa keputusan Ethan untuk divaksin bagaikan tamparan di wajahnya.
ADVERTISEMENT
Ethan sendiri tetap kukuh menganggap menjalani vaksinasi tanpa sepengetahuan orang tuanya sebagai keputusan yang terbaik.
"Saya menyayangi ibu saya, tapi dia tidak waras," tulis Ethan di Reddit. "Pandangan radikal dan tidak ilmiahnya membuat saudara-saudara kandung saya dalam risiko bahaya. Saya tidak peduli jika ia terlihat jelek di artikel atau di internet karena itu adalah hal yang buruk untuk tidak menjaga keselamatan anak-anaknya."
"Saya merasa senang bisa membagi kisah ini, meski dia mendapat reaksi buruk dari orang-orang," tambahnya.
Selain itu, dalam wawancaranya dengan BBC News, Ethan mengatakan bahwa dirinya khawatir dengan kesehatan saudara-saudara kandungnya.
"Jika saya mengalami sakit batuk, mungkin tubuh saya bisa menghadapinya karena saya lebih tua dan memiliki sistem imun yang baik," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Tapi bagaimana kalau saya menularkannya ke adik perempuan saya yang berusia dua tahun? Itu benar-benar mengerikan," tambah Ethan.
Ilustrasi Vaksin Dengvaxia. Foto: AFP/Ted ALJIBE
Meski begitu, beberapa waktu kemudian Ethan mengklarifikasi bahwa ia tidak menyalahkan orang tuanya. Ia menambahkan bahwa dirinya menyesal telah menggunakan kata-kata yang cukup keras.
"Saya harus minta maaf atas beberapa hal yang saya ucapkan di Reddit, saya bilang dia irasional, gila, bodoh. Semua itu karena saya merasa marah," kata Ethan.