Seorang Wanita Merasa Terus Melihat ‘Kecebong’ Usai Alami Malpraktik

5 Oktober 2018 10:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi terapi kiropraktik (Foto: Dok. Michael Dorausch via wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terapi kiropraktik (Foto: Dok. Michael Dorausch via wikimedia commons)
ADVERTISEMENT
Terapi kiropraktik adalah salah satu jenis pengobatan alternatif untuk gangguan sistem saraf tulang belakang. Terapi kiropraktik sempat ramai dibicarakan di Indonesia ketika Allysa Siska Nadya meninggal diduga akibat menjalani terapi tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekarang peneliti temukan bukti lain atas bahaya terapi kiropraktik. Dilaporkan dalam American Journal of Ophthalmology Case Reports, seorang wanita berusia 59 tahun mengalami malpraktik berupa gangguan penglihatan setelah menjalani terapi kiropraktik.
Live Science melansir bahwa wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengaku setelah menjalani terapi, ia melihat seekor ‘kecebong’ pada penglihatannya. Pada hari selanjutnya penglihatannya memburuk dan ia melihat dua ‘kecebong’ tambahan.
Ia pun kemudian dibawa ke Kellogg Eye Center untuk kemudian dirawat. Dijelaskan bahwa 'kecebong' pada penglihatannya tersebut merupakan simtom dari robeknya pembuluh darah di mata. Kondisi ini disebut dengan perdarahan preretinal.
Ilustrasi kecebong. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecebong. (Foto: Pixabay)
Dilaporkan bahwa kondisi tersebut diduga kuat terjadi akibat teknik yang digunakan dalam terapi kiropraktik yang digunakan pada bagian belakang leher pasien. Dituliskan dalam jurnal bahwa terapi kiropraktik di bagian leher sebelumnya telah dihubungkan dengan cedera pada bagian pembuluh nadi kepala yang bertugas menyuplai darah ke mata dan otak.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini merupakan bukti pertama teknik kiropraktik bisa berdampak negatif pada vitreous humor yang berada di dalam mata. Diduga bahwa teknik kiropraktik yang digunakan menyebabkan bagian vitreous humor lepas dan membuat pendarahan.
"Manipulasi kiropraktik telah diasosiasikan dengan beberapa kondisi negatif pada mata, sebagian besar dikarenakan akibat kerusakan pada pembuluh nadi kepala," ujar Yannis Paulus, dokter spesialis retina yang menangani kasus ini, dikutip dari IFL Science.
Kerusakan pembuluh darah pada mata pasien. (Foto: American Academy of Opthalmology)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan pembuluh darah pada mata pasien. (Foto: American Academy of Opthalmology)
Untungnya perempuan tersebut telah pulih dari gangguan penglihatannya. Dilaporkan bahwa dua bulan setelah mengalami kondisi tersebut, tanpa diberikan perawatan khusus, penglihatan si perempuan kembali normal.
Paulus menyarankan agar penggunaan terapi-terapi alternatif seperti kiropraktik dilaporkan kepada dokter demi mencegah kejadian serupa terulang.
Mata pasien mulai sembuh
 (Foto: Dok:  American Academy of Opthalmology)
zoom-in-whitePerbesar
Mata pasien mulai sembuh (Foto: Dok: American Academy of Opthalmology)