Singa Betina di Oklahoma Tiba-tiba Berubah Jadi ‘Jantan’

Singa betina yang berubah jadi 'jantan' (Foto: Dok. Oklahoma City Zoo)

Seekor singa betina bernama Bridget yang tinggal di Oklahoma City Zoo, AS, memiliki penampilan yang tidak biasa. Bridget tiba-tiba memiliki surai. Hal ini tentu tidak biasa mengingat biasanya hanya singa jantan yang memiliki surai.

Karena keanehannya itu, Bridget pun dipanggil sebagai ‘mini-mane’ atau surai kecil.

Penjaga kandang Bridget melaporkan bahwa surai Bridget mulai tumbuh sejak Maret hingga November tahun 2017. Sampai saat ini, para dokter hewan masih mencari tahu mengapa tubuh Bridget yang kini berusia 18 tahun bisa menumbuhkan surai.

Para dokter hewan mencurigai Bridget mungkin memiliki masalah kesehatan sehingga surai tumbuh di sekitar wajahnya. Bridget mungkin saja memiliki tumor di kelenjar adrenal atau di kelenjar pituitarinya sehingga hormonnya terganggu.

Singa betina yang berubah jadi 'jantan' (Foto: Dok. Oklahoma City Zoo)

Meski peristiwa ini aneh, namun Bridget bukanlah satu-satunya singa betina yang mengalami pertumbuhan surai. Sebelumnya di Delta Okavango Botswana, Afrika, beberapa singa betina juga diketahui memiliki surai.

Menurut Luke Hunter, kepala kelompok konservasi kucing besar, Panthera, mutasi genetik menyebabkan singa betina di Delta Okavango memiliki surai seperti singa jantan.

“Mungkin saja masalahnya muncul pada saat masa kehamilan jika janin mengalami peningkatan kadar androgen (hormon jantan) seperti testosteron,” kata Hunter, dilansir National Geographic.

Namun, yang menarik pada kasus Bridgett adalah tidak ada anggota kelompok singa lainnya yang hidup bersama Bridgett yang memiliki surai. Oleh karena itu, kecil kemungkinan ia memiliki masalah genetik. Bridgett sendiri lahir di penangkaran.

Selain betina yang memiliki surai, ada juga singa jantan yang tidak memiliki surai. Misalnya adalah singa-singa yang disebut sebagai Tsavo man-eaters yang hidup di Tsavo, Kenya. Singa-singa ini terkenal karena membunuh beberapa orang pekerja konstruksi di Kenya pada 1898.

Menurut studi yang dilakukan tahun 2006, singa Tsavo tidak memiliki surai untuk menjaga agar kepala mereka tetap dingin.