Spesies Baru Katak Kaca Tembus Pandang Ditemukan di Kolombia

15 Mei 2019 3:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikakogi ispacue atau katak kaca raksasa Guajira. Foto: Journal PLOS ONE
zoom-in-whitePerbesar
Ikakogi ispacue atau katak kaca raksasa Guajira. Foto: Journal PLOS ONE
ADVERTISEMENT
Ketika José Luis Perez-Gonzalez dan tim ekspedisinya telah merasa lelah melakukan survei kodok harlequin di Pegunungan Sierra Nevada de Santa Marta, Kolombia, mereka memutuskan untuk mendirikan tenda untuk bermalam di dekat sungai sebelum pulang. Pada malam itulah, mereka mendengar suara getaran bernada tinggi dan mendapatkan petunjuk alam yang menuntun mereka pada penemuan baru.
ADVERTISEMENT
“Kami merasa bosan, tetapi muncul panggilan katak sangat berbeda dari suara spesies yang sudah kami kenal,” tutur Gonzalez, ahli biologi dan wakil presiden dari Global Wildlife Conservation (GWC), seperti dikutip dari IFL Science.
Instingnya benar, pada malam ketika Gonzalez dan rekan-rekannya tak dapat pulang, mereka menemukan spesies baru yang kemudian mereka namakan Ikakogi ispacue atau katak kaca raksasa Guajira. Secara penampilan, hewan ini hampir identik dengan katak kaca raksasa Magdalena (Ikakogi tayrona), namun memiliki suara yang sangat berbeda.
Ikakogi ispacue atau katak kaca raksasa Guajira. Foto: Journal PLOS ONE
Tim ekspedisi segera mencari semak belukar tebal untuk menganalisis DNA sang katak. Benar saja, mereka berhasil membuktikan bahwa yang katak ini merupakan jenis katak kaca yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya.
Nama ilmiah yang diberikan untuk katak kaca raksasa Guajira ini hampir mirip dengan katak kaca Magdalena. Spesies baru ini disebut ispacue, terbentuk dari kata "tshi" dan "spakue", yang berarti "kembaran" dalam bahasa Kogoui, kelompok etnis asli yang hidup di Sierra Nevada de Santa Marta.
ADVERTISEMENT
Kelompok spesies katak kaca memiliki kulit perut yang sepenuhnya atau sebagian transparan, dengan jeroan, jantung, dan organ tubuh yang terlihat jelas. Adapun spesies baru ini memiliki warna tubuh hijau berbintik-bintik gelap, dengan sisi kekuningan, dan jari kaki kekuningan. Meskipun sebagian besar katak kaca lazimnya memiliki tulang berwarna hijau, tulang katak kaca Guajira berwarna putih, seperti kembarannya.
Ikakogi ispacue atau katak kaca raksasa Guajira. Foto: Facebook/Fundación Atelopus
“Selama beberapa generasi, masyarakat adat telah tinggal dan melindungi ekosistem yang indah namun rapuh ini,” kata Lina M. Valencia, anggota GWC. “Mereka adalah penjaga dan pengaman wilayah ini, karena ini adalah rumah mereka, dan apa yang akhirnya mengancam keanekaragaman hayati juga mengancam mereka. Pengetahuan, praktik, dan budaya tradisional mereka secara intrinsik terkait dengan alam. Oleh karena itu, sangat penting bahwa kami bekerja dengan masyarakat adat untuk berhasil mencapai tujuan konservasi. "
ADVERTISEMENT
Sayangnya, hewan-hewan endemik di Sierra Nevada de Santa Marta telah berada di bawah ancaman serius setelah perjanjian damai pada 2018, yang mengakhiri perang saudara dengan kelompok gerilyawan FARC. Gencatan senjata tersebut malah menyebabkan minat pembangunan lebih besar di wilayah tersebut, menempatkan hutan dalam bahaya. Selain itu, penyakit menular sitridiomikosis yang mematikan juga telah mengancam populasi amfibi di Kolombia dan ini membuat kondisi di sana semakin rumit.
“Meskipun spesies itu ditemukan di daerah aslinya, Sierra Nevada de Santa Marta adalah tempat yang rapuh karena menghadapi banyak ancaman setelah perubahan iklim. Kita perlu mulai bekerja bersama masyarakat setempat untuk melindungi hutan yang indah ini, keanekaragaman hayati yang luar biasa, dan mata pencaharian lokal yang mendukung kelestarian alam," imbuh Valencia.
ADVERTISEMENT