Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Spesies Orangutan Baru Ditemukan di Sumatera, Terancam Punah
3 November 2017 18:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Kawasan hutan di Indonesia dan Malaysia telah lama menjadi tempat tinggal yang pas bagi orangutan. Kera besar dengan bulu tebal kemerahan itu ternyata punya spesies baru, selain orangutan borneo dan sumatera yang telah kita kenal selama ini.
ADVERTISEMENT
Kedua spesies orangutan itu diketahui masuk ke dalam daftar hewan terancam punah. Spesies baru yang dinamakan Pongo tapanuliensis ini juga ternyata masuk dalam daftar terancam punah, bahkan disebut sebagai spesies yang paling langka dibanding orangutan lain.
Ditemukan di hutan terpencil Batang Toru di Sumatera, Indonesia, diperkirakan jumlah spesies baru orangutan hanya tinggal 800 ekor, yang membuatnya sangat dekat dengan kepunahan.
Spesies yang sering disebut orangutan tapanuli ini berbeda dengan borneo dan sumatera. Dalam sebuah riset, populasi spesies ini memiliki perilaku yang berbeda dengan orangutan lainnya dan juga ada perbedaan genetik. Tapi belum jelas apakah perbedaan semacam ini sudah cukup untuk menamakan sebuah spesies baru.
Untuk waktu yang lama, orangutan tapanuli dianggap termasuk ke dalam keluarga spesies Pongo abelii, yang nama lainnya adalah orangutan sumatera.
ADVERTISEMENT
Tapi, pada tahun 2013 lalu, para peneliti mendapatkan akses ke tengkorak seekor orangutan yang ditemukan di kawasan Tapanuli. Orangutan yang bernama Raya itu mati karena dilukai oleh manusia, menurut laporan National Geographic.
Peneliti membandingkan tengkorak dan gigi Raya dengan 33 orangutan dewasa jantan lainnya yang terungkap ternyata ada perbedaan yang cukup untuk memberikan nama spesies baru. Selain itu, terungkap jika populasi orangutan tapanuli terpisah dari orangutan borneo sejak lebih dari 3 juta tahun yang lalu berkat analisis yang dilakukan peneliti terhadap genom dari 37 orangutan.
Kemudian pada 700 ribu tahun lalu, orangutan borneo dan sumatera terpisah ke dalam dua spesies yang berbeda.
"Orangutan dari Batang Toru ini ternyata memiliki keturunan langsung dengan orangutan sebelumnya yang bermigrasi dari daratan Asia dan merupakan garis evolusi tertua dari Pongo," ujar salah satu penulis studi ini, Alexander Nater dari University of Zurich, dilansir The Verge.
ADVERTISEMENT
Saat ini, populasi orangutan sedang terancam akibat diburu dan juga habitat yang semakin sempit. Dengan jumlah kurang dari 800, orangutan tapanuli sangat beresiko punah. Sebagai perbandingan, sekarang diperkirakan ada 55 ribu orangutan borneo dan 14 orang ribu orangutan sumatera di dunia.
Setelah diidentifikasinya orangutan tapanuli yang memiliki jumlah jauh lebih sedikit, maka spesies baru ini perlu mendapat perlindungan yang tepat agar hal yang tidak ditakutkan itu terjadi.