Stan Lee Pernah Sebut Dirinya sebagai Orang yang Paling Tidak Ilmiah

13 November 2018 10:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stan Lee Meninggal di Umur 95 Tahun. (Foto: Reuters/Mario Anzuoni)
zoom-in-whitePerbesar
Stan Lee Meninggal di Umur 95 Tahun. (Foto: Reuters/Mario Anzuoni)
ADVERTISEMENT
Pencipta sejumlah tokoh superhero di komik Marvel, Stan Lee, meninggal dunia pada 13 November 2018 di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 95 tahun.
ADVERTISEMENT
Kepergian sosok ‘ayah’ bagi para superhero seperti Iron Man, Black Panther, Spiderman, Black Widow, dan The Hulk ini menimbulkan kesedihan bagi para penggemarnya.
Dalam komik-komik serta adaptasi filmnya, beberapa tokoh yang diciptakan Stan Lee digambarkan sebagai tokoh superhero bukan karena kekuatan super, melainkan karena teknologi canggih, seperti yang tergambarkan dalam sosok Iron Man. Tony Stark bukanlah orang yang terlahir dengan kekuatan super, tapi ia menggunakan berbagai gadget canggih untuk membela kebenaran.
Kemunculan teknologi-teknologi canggih ini bahkan menginspirasi Elon Musk yang berniat untuk membawa setidaknya satu saja teknologi dari Iron Man ke dunia nyata.
Bukan hanya teknologi, Stan Lee juga menggambarkan beberapa tokohnya sebagai ilmuwan. Contohnya seperti Hank Pym yang menggunakan sains untuk memanipulasi semut agar dapat membantu Ant-Man dalam misinya.
Stan Lee di dalam film Ant-Man 2015. (Foto: Youtube/SuperHeroesEvolution)
zoom-in-whitePerbesar
Stan Lee di dalam film Ant-Man 2015. (Foto: Youtube/SuperHeroesEvolution)
Meski kerap kali menciptakan tokoh ilmuwan dan menggunakan teknologi canggih, Stan Lee justru merasa bahwa dirinya adalah "orang paling tidak ilmiah yang pernah kalian tahu."
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2013, saat wawancara dengan PBS, ia mengaku mencoba terlihat ilmiah dengan menciptakan karakter superhero seperti Spiderman yang digigit oleh laba-laba dengan radioaktif atau Hulk yang tercipta karena Bruce Banner terkena sinar gamma.
“Saya tidak akan tahu bagaimana bentuk sinar gamma kalaupun saya melihatnya,” kata Lee seperti dikutip dari Science Alert. Ia bahkan membagikan rahasia bagaimana agar terlihat ilmiah.
“Kuncinya adalah buatlah sesuatu seperti seolah-olah kamu memikirkannya dan melakukan penelitian sebelumnya. Padahal saya tidak pernah punya waktu untuk meneliti!”
Adegan film Spiderman: Homecoming (Foto: Marvel/Sony Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan film Spiderman: Homecoming (Foto: Marvel/Sony Pictures)
Meski begitu, Lee juga mengaku tetap berusaha memberikan elemen ilmiah yang kuat pada setiap karyanya.
"Di Marvel, kita ilmiah. Saya ingin Thor bisa terbang, jadi dia punya palu dan saya menyuruhnya untuk mengayunkannya secepat baling-baling. Lalu dia terbang! Sekarang, palunya melekat pada pergelangan tangannya, jadi ketika palu terbang ke luar angkasa, palunya akan membawanya! Itulah cara dia terbang."
ADVERTISEMENT
Meskipun mengatakan bahwa dirinya tidak ilmiah, Stan Lee melalui karyanya telah menginspirasi dunia sains dan teknologi.
Misalnya saja seperti palu Thor, Mjolnir. Kini replika palu tersebut telah diciptakan dengan menggunakan elektromagnetik dan teknologi sidik jari.
Selain itu, komik Marvel yang dibuat Stan Lee pun telah menginspirasi pencarian planet yang bisa dihuni seperti Bumi. Kini para peneliti telah menemukan beberapa eksoplanet seukuran Bumi yang diduga memiliki air untuk menyangga kehidupan.