Suhu Panas Ekstrem di Australia Bikin Ular-Ular 'Mengungsi' ke Toilet

31 Januari 2019 8:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ular (Foto: dok.thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ular (Foto: dok.thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suhu ekstrem yang melanda Australia tak hanya mempengaruhi manusia. Setelah banyak kelelawar tumbang akibatnya, sekarang mulai muncul kejadian sejumlah ular mengungsi ke kamar mandi atau toilet demi mencari tempat yang lebih dingin.
ADVERTISEMENT
Luke Huntley, seorang pawang ular asal Queensland, semakin sering diminta mengusir ular dari kamar mandi warga. Pekan lalu, ia berhasil mengusir seekor ular piton sepanjang dua meter dari kamar mandi seseorang.
Selain itu, ia juga sempat seekor ular pohon kecil dari toilet seorang perempuan.
"Cuaca panas dan kering membuat ular-ular terus berusaha mencari air serta menjaga tubuhnya tetap dingin," ujar Huntley dilansir Science Alert.
Kejadian para ular bersembunyi dari udara panas di kamar mandi juga sempat membahayakan manusia. Beberapa waktu lalu, seorang perempuan bernama Helen Richards digigit ular sanca sepanjang 1,5 meter. Untungnya Richards hanya mengalami luka gigitan ringan saja.
Kondisi cuaca di Australia memang sedang panas-panasnya. Pada Kamis (24/1/2019) tercatat suhu di Adelaide, Australia Selatan, mencapai 47 derajat Celcius. Sejak 1910, iklim Australia semakin menghangat sekitar satu derajat Celcius tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Semakin panas cuaca, maka semakin seringlah ditemukan ular. Di Australia, biasanya musim ular dimulai pada September.
Ular cokelat. (Foto: Bob Gutowski via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ular cokelat. (Foto: Bob Gutowski via Flickr)
Australia memiliki 140 spesies ular berbeda. Para peneliti dari University of Melbourne mengatakan bahwa semakin meluasnya kota ke habitat ular, maka semakin besar kemungkinan warga untuk bertemu ular, terutama di musim semi.
"Ketika cuaca menghangat dan mulai muncul Matahari, ular-ular biasanya keluar untuk berjemur," ujar Timothy Jackson, peneliti dari University of Melbourne, kepada Science Alert.
"Ketika tubuh mereka menghangat, ular-ular akan mulai lapar. Tapi kita tidak perlu khawatir, hanya saja kita harus terus memperhatikan lingkungan kita, karena kita tahu bertemu ular selalu ada risikonya," tambah dia.
Jackson menjelaskan bahwa ular sebenarnya lebih memilih menghindari manusia. "Ular tidak ingin bertemu dengan primata raksasa, anjing, atau kucing ketika sedang mencari mangsa," terangnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, beberapa minggu lalu Huntley si pawang ular pernah diminta untuk menangkap ular piton yang memangsa seekor kucing peliharaan. Jadi, mamalia termasuk manusia pun harus selalu waspada terhadap keberadaan ular di mana saja.