'Susu' Kodok Ternyata Bisa Bantu Atasi Depresi

29 April 2019 7:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kodok sungai Colorado atawa Bufo alvarius. Foto: H. Krisp/Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kodok sungai Colorado atawa Bufo alvarius. Foto: H. Krisp/Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cairan mirip susu hasil sekresi seekor kodok dari Amerika Utara ternyata punya manfaat luar biasa. Menurut hasil riset terbaru, cairan dari kodok sungai Colorado atau Bufo alvarius itu bisa menjadi obat untuk membantu mengatasi depresi.
ADVERTISEMENT
Riset yang hasilnya telah di dipublikasikan di jurnal Psychopharmacology ini menemukan bahwa kodok bernama latin B. alvarius itu punya kemampuan untuk mengeluarkan cairan psikoaktif, obat yang memiliki efek signifikan pada suasana hati atau perilaku. Cairan itu mengandung senyawa 5-MeO-DMT, yang merupakan psikoaktif alami.
Ketika cairan dikeringkan dan dibakar, asapnya bisa memberikan rasa seperti menggunakan psikedelik, obat dengan halusinogen yang dapat menajamkan persepsi dan meluaskan kesadaran.
Kodok sungai Colorado atawa Bufo alvarius. Foto: H. Krisp/Wikimedia Commons
Menurut laporan IFLScience, cairan "susu" kodok ini telah banyak digunakan dalam pengobatan alternatif untuk mengatasi masalah emosi dan kelainan psikologi.
Riset ini dilakukan untuk menguji kemanjuran cairan tersebut. Para peneliti melakukan uji psikiatris pada 42 responden riset. Mereka diminta untuk menghirup asap cairan susu itu.
ADVERTISEMENT
Dari sana, para peneliti menemukan bahwa sehari setelah peserta menghirup asap cairan susu itu, rata-rata tingkat depresi mereka menurun hingga 18 persen. Sementara tingkat kecemasan menurun hingga 39 persen dan tingkat stres menurun hingga 27 persen.
Selanjutnya tim periset melakukan analisis lanjutan empat pekan setelahnya. Di sini mereka menemukan bahwa tingkat depresi menurun lebih tinggi hingga 68 persen, sementara kecemasan dan stres masing-masing menurun 56 persen serta 48 persen.
Kodok sungai Colorado atawa Bufo alvarius. Foto: Quartl/Wikimedia Commons
Sayangnya, para peneliti belum mengetahui alasan kenapa ada efek anti depresan ini. Mereka menduga ini disebabkan oleh stimulasi dari 5-MeO-DMT yang menyebabkan peningkatan neurogenesis atau perkembangan cepat neuron baru pada sel otak.
Selain itu, ada juga pendapat bahwa senyawa 5-MeO-DMT bisa membantu meringankan penyakit neuropsikiatri. Ini karena senyawa tersebut mengikat reseptor sigma-1 di otak, dan mengatur efek peradangannya.
ADVERTISEMENT
Meski temuan ini memberi harapan atas pengobatan depresi, para peneliti mengaku agak ragu untuk mempublikasikannya. Mereka khawatir riset ini malah menyebabkan eksploitasi berlebih pada kodok B. alvarius.
Para peneliti menjelaskan bahwa senyawa 5-MeO-DMT di susu kodok ini juga bisa dibuat dengan mudah di laboratorium. Senyawa sintetis ini sama efektifnya dengan 5-MeO-DMT alami di susu si kodok.