Ternyata di Malam Hari Pohon-Pohon Bisa Bergerak Sendiri

24 April 2018 20:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pohon angker di Bukit Gombel. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pohon angker di Bukit Gombel. (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam banyak kisah dan dongeng, pohon-pohon memiliki kemampuan untuk bisa bergerak layaknya manusia. Dan ternyata, menurut hasil dua studi terbaru, pohon-pohon memang dapat bergerak, tapi pergerakan mereka sangatlah berbeda dengan manusia.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa studi sebelumnya, para peneliti telah menemukan ada beberapa pohon yang bisa menaikkan atau menurunkan rantingnya di malam hari. Hal ini mengindikasikan adanya siklus transportasi air dan gula di dalam pohon yang mirip dengan denyut jantung pada manusia.
Sederhananya, tumbuhan memerlukan air untuk bisa berfotosintesis. Fotosintesis tersebut kemudian menghasilkan glukosa yang merupakan sumber energi bagi tumbuhan tersebut. Bagi pohon, hal ini dilakukan dengan mengambil air melalui akar yang kemudian dibawa ke daun.
Sebelumnya, kita memahami bahwa proses fotosintesis tersebut dilakukan pada siang hari. Tapi ternyata, dalam dua studi terbaru ini, yang sebenarnya terjadi jauh lebih kompleks.
Di malam hari ada beberapa jenis pohon yang menurunkan ranting atau batang mereka hingga 10 sentimeter, sebelum kemudian menaikkannya kembali bersamaan dengan terbitnya Matahari.
ADVERTISEMENT
Proses menurunkan dan menaikkan ranting atau batang ini terjadi sangat lambat dan halus. Bahkan, dahulu peneliti menduga hanya satu jenis famili tumbuhan saja yang melakukan hal ini. Akan tetapi, dari hasil studi terbaru ini, sekarang telah diketahui bahwa proses ini juga banyak dilakukan tanaman lainnya.
Dr Andras Zlinszky, peneliti dari Aarhus University, Denmark, dan para koleganya menggunakan suatu teknik memindai dengan laser untuk mengukur posisi pasti batang-batang serta dedaunan miliki 22 pohon dan semak belukar dari spesies-spesies tanaman berbeda.
"Kami mendeteksi ada suatu periode pergerakan yang sebelumnya tidak diketahui. Pergerakan itu adalah satu sentimeter dalam siklus antara dua hingga enam jam," ujar Zlinszky, dikutip dari IFL Science.
"Pergerakan ini memiliki hubungan dengan variasi pada tekanan air di dalam tumbuhan, dan artinya adalah secara efektif pohon memompa air tersebut. Pergerakan air juga tidak dalam aliran yang stabil, berbeda dengan yang sebelumnya kita duga," papar Zlinszky mengenai hasil studinya tersebut. Temuan dari studi ini telah dipublikasikan di jurnal Frontiers pada tahun lalu.
Ilustrasi pohon alien. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pohon alien. (Foto: wikimedia commons)
Hasil studi Zlinszky lainnya terkait pergerakan tumbuhan ada dalam makalah ilmiah yang baru saja dipublikasikan di jurnal Plant Signaling & Behavior pada Maret 2018. Dari studi tersebut ia menemukan, kebanyakan pohon memiliki siklus yang berbeda dengan siklus menurunkan ranting atau batang pada malam dan menaikkannya kembali saat Matahari terbit.
ADVERTISEMENT
Bentuk pergerakan pada berbagai macam tanaman bisa berbeda-beda. Misalnya adalah gerak berupa menyusut dan mengembang pada batang tanaman.
Dua studi terbaru ini hanyalah sebagian contoh dari penjelasan bahwa pohon memiliki kehidupan rahasia dan sedikitnya studi ini mungkin telah memberikan pemaparan mengenai kisah dan dongen mengenai pohon yang bisa bergerak..
Zlinszky dan para kolega sendiri berharap, hasil studi mereka ini dapat menjadi jalan untuk mempelajari kondisi tumbuhan. Misalnya, penyimpangan dari pola gerakan normal dapat menjadi cara untuk mendiagnosis adanya stres dan penyakit pada tumbuhan sehingga manusia bisa segera melakukan intervensi secara dini untuk menyembuhkan atau mengembalikan kondisi tumbuhan tersebut.