Uniknya Ledakan Populasi Ubur-ubur di Ancol Menurut Peneliti LIPI

15 Oktober 2018 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penanganan kemunculan ubur-ubur massal di Pantai Ancol.  (Foto: Dok. Ancol)
zoom-in-whitePerbesar
Penanganan kemunculan ubur-ubur massal di Pantai Ancol. (Foto: Dok. Ancol)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini terjadi kemunculan ubur-ubur dalam jumlah besar di Pantai Ancol, Jakarta. Pihak pengelola Taman Impian Jaya Ancol telah mengonfirmasi, kabar kemunculan banyak ubur-ubur ini telah diterima sekitar hari Rabu (10/10).
ADVERTISEMENT
Menurut Arief Rachman, peneliti oseanografi biologi plankton laut P2O LIPI, kejadian munculnya banyak ubur-ubur atau yang dikenal juga sebagai blooming atau ledakan populasi ubur-ubur di daerah Teluk Jakarta ini adalah kali pertama dalam 10 tahun terakhir.
"Kalau yang sampai blooming banyak sekali itu, baru kali ini dalam 10 tahunan terakhir," kata Arief saat dihubungi kumparanSAINS, Senin (15/10).
"Tapi kita juga tidak tahu, mungkin dulu pernah ada blooming, cuma karena tidak ada media sosial jadi infonya tidak sampai ke kita," tambah Arief.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa kurangnya data pemantauan kejadian blooming ubur-ubur juga menjadi salah satu alasan kenapa kejadian ubur-ubur Ancol ini disebut pertama kali dalam 10 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Arief mengatakan bahwa LIPI melalui P2O memang tidak melakukan pemantauan alias monitoring secara rutin. "P2O adalah lembaga riset, bukan lembaga monitoring. Jadi terkadang memang ada riset yang yang kita ambil di Teluk Jakarta selama setahun atau dua tahun. Tapi kita tidak terus menerus (memonitor) Teluk Jakarta," jelasnya.
Lebih dari satu jenis ubur-ubur
Ubur-ubur di pinggir Pantai Ancol. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ubur-ubur di pinggir Pantai Ancol. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Selain jarang terjadi, Arief mengatakan bahwa keunikan dari kejadian blooming ubur-ubur di Ancol kali ini adalah ditemukannya dua jenis ubur-ubur berbeda.
Ia menuturkan bahwa LIPI sudah mendapat dua spesimen ubur-ubur jenis berbeda, salah satunya sudah teridentifikasi sebagai spesies dari ordo Rhizostomae. Sementara satu lagi masih belum diketahui karena baru Senin (15/10) pagi ini ditemukan.
"Sepertinya yang sedang blooming ini ada lebih dari satu jenis," kata Arief.
ADVERTISEMENT
Menurut Arief, kejadian blooming ubur-ubur di Ancol menarik karena biasanya saat terjadi blooming, hanya satu spesies yang muncul. "Menarik untuk mengetahui kenapa mereka bisa koeksis di satu daerah yang sama, karena umumnya blooming itu hanya satu jenis," kata dia.
Penyebab belum diketahui
Penampakan ubur-ubur Pantai Ancol. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan ubur-ubur Pantai Ancol. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Sampai saat ini masih belum diketahui penyebab mengapa terjadi blooming ubur-ubur di Ancol. Arief sendiri menolak memberikan dugaan penyebab mengapa terjadi blooming di Ancol.
"Kalau penyebabnya sementara ini kita belum tahu karena sampel masih dianalisis dan terus terang walaupun sampelnya pun sudah dianalisis, bisa jadi kita tetap tidak tahu (penyebabnya)," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa blooming memang biasa terjadi pada ubur-ubur. Bahkan di beberapa daerah memang kemunculan ubur-ubur sudah menjadi siklus alamiah.
ADVERTISEMENT
"Seperti di Gunung Kidul, itu kan selalu ada (muncul) Ubur-ubur Kapal Perang Portugis. Itu beracun sekali dan memang musiman," pungkasnya.