Usia Kandungan Istri Giring Hampir 10 Bulan, Perlukah Dikhawatirkan?

22 Mei 2018 15:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Giring Nidji dan Keluarga (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Giring Nidji dan Keluarga (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Giring 'Nidji' serta istrinya, Cynthia Riza, sedang menanti kehadiran anak ketiga mereka. Namun hingga sekarang belum ada tanda-tanda bayi mereka akan lahir meski usia kandungan Cynthia sudah hampir mencapai 10 bulan.
ADVERTISEMENT
Giring sendiri berharap Cynthia dapat melahirkan dengan normal dan menghindari proses induksi yang merangsang bayi keluar secara buatan.
Sebenarnya normalkah lama kehamilan yang lebih dari sembilan bulan seperti halnya usia kandungan Cynthia yang hampir 10 bulan?
Dalam hasil sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, dijelaskan hanya empat persen perempuan yang melahirkan bayinya setelah hamil sekitar 40 minggu atau yang sering kali dianggap sebagai sembilan bulan.
Selain itu, hanya 70 persen perempuan yang melahirkan pada waktu yang sesuai dengan 10 hari tanggal kelahiran yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi sebenarnya ada banyak perempuan yang melahirkan dengan lama hamil yang bukan sembilan bulan seperti yang seringkali menjadi waktu prediksi umum banyak orang.
ADVERTISEMENT
Tidak disebutkan bahwa seseorang harus melahirkan setelah hamil selama sembilan bulan atau 40 minggu persis untuk memastikan bayinya lahir dengan sehat. Namun begitu, hasil sebuah studi menyebut ada baiknya seorang perempuan tidak hamil lebih dari selama 42 minggu atau 10 bulan.
Ilustrasi ibu hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil (Foto: Thinkstock)
Bahaya Kehamilan Lebih dari 10 Bulan
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Epidemiology, dijelaskan bahwa bayi yang lahir setelah 42 minggu kehamilan memiliki kemungkinan besar untuk menderita gangguan seperti gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (ADHD).
Selain itu, menurut penjelasan Badan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), risiko bayi akan lahir dalam kondisi mati akan semakin tinggi jika ibunya hamil selama lebih dari 42 minggu. Meski begitu, tidak semua perempuan dengan kehamilan lewat 42 minggu akan mengalami hal seperti ini.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Virginia Beckett, konsultan bidan dan ginekologi sekaligus juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Ia mengatakan adalah berbahaya untuk membiarkan kehamilan terlalu lama.
"Beberapa orang memilih untuk hamil melewati waktu 42 minggu dan saran kami adalah hal itu meningkatkan risiko lahir mati (pada bayi) dan juga komplikasi lain," ujar Beckett seperti dikutip dari BBC.
Hamil Pas 10 Bulan dan Kemudian Melahirkan Secara Normal
Dalam sebuah studi, sebagaimana yang dilansir NICHD, dijelaskan bahwa bayi yang lahir pada minggu ke-37 dan ke-38 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan dibandingkan bayi yang lahir pada minggu ke-39 dan setelahnya.
Bahkan menurut Catherine Y. Spong, Associate Director Extramural Research di NICHD, sebenarnya lama kehamilan yang pas itu adalah 10 bulan.
ADVERTISEMENT
"Kehamilan, kita menganggapnya sembilan bulan, tapi sebenarnya waktunya adalah 10 bulan," ujar Spong.
"Sangat penting bagi kita untuk tidak memilih tanggal pada kalender dan mengatakan, 'Saya akan melahirkan pada tanggal itu'," ujarnya lagi.
Spong menambahkan, bagi kebanyakan perempuan sehat, tubuh akan mengalami persalinan pada waktu yang cocok bagi perkembangan otak dan kesehatan bayi.