Waspada Glaukoma, Penyebab Kebutaan Terbanyak Kedua di Dunia

20 Maret 2019 18:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tekanan tinggi pada bola mata Foto: agnesliinnea/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Tekanan tinggi pada bola mata Foto: agnesliinnea/Pixabay
ADVERTISEMENT
Glaukoma adalah penyakit mata yang patut kita waspadai. Sebab, penyakit ini tercatat sebagai salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kebutaan di dunia.
ADVERTISEMENT
Pada 2010 misalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah memperkirakan sebanyak 3,2 juta orang di dunia mengalami kebutaan akibat glaukoma.
“Glaukoma tercatat sebagai penyebab kebutaan kedua terbanyak di dunia setelah katarak,” kata Emma Rusmayani, dokter spesialis mata, saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/3). Dan yang lebih mengerikan, menurut Emma, sifat kebutaan glaukoma adalah permanen atau tidak dapat diperbaiki (irreversible).
dr. Emma Rusmayani, SpM. Foto: Alfaddillah/kumparan
Emma menuturkan, glaukoma sering kali menyebabkan kebutaan karena banyak penderita umumnya terlambat menyadari keberadaan penyakit ini. “Penderita umumnya tidak menyadari tanda-tanda awal glaukoma, sehingga baru memeriksakan diri ketika kondisi sudah sangat parah dan bahkan sudah mengalami kebutaan. Hal ini yang membuat glaukoma sering kali disebut sebagai ‘si pencuri penglihatan’,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Glaukoma sendiri adalah penyakit mata yang diakibatkan oleh kerusakan pada saraf optik dan kemudian menyebabkan gangguan pada lapang pandangan. Penyebabnya antara lain karena tekanan bola mata yang meninggi akibat adanya hambatan pada pengeluaran cairan bola mata (humour aquos).
Selain itu, kerusakan saraf optik juga bisa terjadi karena gangguan suplai darah ke serat saraf optik atau terdapat masalah pada serat saraf optik tersebut.
Penglihatan wanita berubah saat hamil Foto: Pixabay
Waspada Tanda-tanda Glaukoma
Penyakit glaukoma terdiri atas beberapa jenis yang memiliki tanda-tanda awal yang khusus. Pada glaukoma primer yang terjadi pada orang dewasa misalnya, kondisi ini ditandai dengan adanya hambatan pengeluaran cairan bola mata sehingga tekanan bola mata jadi meningkat. Sebagian penderitanya dilaporkan mengalami nyeri pada mata, buram, merah, dan merasa mual bahkan sampai muntah-muntah.
ADVERTISEMENT
Sementara pada glaukoma kongenital primer yang banyak dialami oleh anak yang baru lahir sampai usia tiga tahun. Beberapa tanda yang bisa dideteksi adalah anak tersebut jadi sering mengeluarkan cairan mata, terlalu sensitif pada cahaya silau, dan tampak mengalami kejang kelopak mata.
Selain karena bawaan lahir, ada pula beberapa jenis glaukoma yang disebabkan oleh berbagai faktor. Antara lain karena katarak, trauma atau kecelakaan, pascaoperasi mata, pemakaian steroid jangka panjang, dan komplikasi diabetes.
Maka dari itu, penting bagi kita semua untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur agar terhindar dari berbagai penyakit mata yang berdampak parah seperti glaukoma si pencuri penglihatan ini.