4 Atlet Jepang Ngaku dan Minta Maaf: Kami Bayar PSK Rp 1,2 Juta

23 Agustus 2018 12:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Atlet meminta maaf kepada publik. (Foto: AFP/GETTY IMAGES/KAZUHIRO NOGI)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet meminta maaf kepada publik. (Foto: AFP/GETTY IMAGES/KAZUHIRO NOGI)
ADVERTISEMENT
Empat atlet yang dipulangkan karena skandal seks di Blok M, Jakarta Selatan, tiba di Tokyo pada Senin (20/8) waktu setempat. Yuya Nagayoshi (27) mengucapkan rasa permintaan maaf kepada publik atas tindakan yang memalukan kontingen Jepang.
ADVERTISEMENT
Yuya mewakili tiga atletnya, Takuya Hashimoto (23), Keita Imamura (22) dan Takuma Sato (23) karena dialah yang paling tua umurnya.
Atlet Jepang tundukkan kepala 15 detik sebagai permintaan maaf kepada publik. (Foto: AFP/GETTY IMAGES/KAZUHIRO NOGI)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Jepang tundukkan kepala 15 detik sebagai permintaan maaf kepada publik. (Foto: AFP/GETTY IMAGES/KAZUHIRO NOGI)
“Saya sungguh menyesal dan minta maaf, saya memang pergi ke hotel bersama wanita, dan saya mengakuinya sebagai tindakan prostitusi,” tutur Yuya sebagaimana dilaporkan oleh Yahoo Jepang, Senin (20/8).
Dalam berita tersebut, Yuya juga membenarkan masing-masing membayar Rp 1,2 juta kepada penjaja seks.
Dalam acara permintaan maaf tersebut, mereka juga menundukan kepala selama lima belas detik bersama dengan perwakilan dari Asosiasi Bola Basket Jepang, Yuko Miya serta ketua Pelaksana Teknis, Higashino.
Takuma Sato (tengah) atlet basket Asian Games 2018 asal Jepang yang dipulangkan karena mengunjungi tempat prostitusi di Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: AFP/Anthony WALLACE)
zoom-in-whitePerbesar
Takuma Sato (tengah) atlet basket Asian Games 2018 asal Jepang yang dipulangkan karena mengunjungi tempat prostitusi di Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: AFP/Anthony WALLACE)
Dalam kepulangannya ke Tanah Air, ketua Delegasi Jepang di Asian Games, Yasuhiro Yamashita, menegaskan mereka harus menanggung biayanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dalam peraturan Panitia Olimpiade Jepang, memasuki hiburan malam dengan menggunakan kostum olahraga resmi merupakan tindakan prostitusi dan bisa didiskualifikasi dari tim.
Sebelum kembali ke Tokyo, Yuya sempat dua kali ganti baju sebelum akhirnya membuat pertemuan dengan publik.
“Karena saya sudah mengembalikan seragam, saya mengenakan T-shirt biasa kemudian ganti dengan jas hitam,” ungkapnya.