Asosiasi eSports Indonesia Targetkan Dua Emas di SEA Games 2019

29 Januari 2019 20:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi eSport. (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eSport. (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
ADVERTISEMENT
Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA) awalnya menargetkan empat emas pada SEA Games 2019 setelah berkaca pada nomor yang dijadikan ekshibisi di Asian Games 2018. Saat itu, cabang olahraga (cabor) elektronik ini mempertandingkan Clash Royale, Hearthstone, Starcraft II, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan Arena of Valor.
ADVERTISEMENT
Namun, Tekken 7, DotA 2, StarCraft II, Mobile Legends: Bang Bang, NBA 2K19, dan Arena of Valor-lah enam game yang pada akhirnya resmi menjadi nomor event cabor eSports pada SEA Games 2019 Filipina. Proyeksi yang tak tepat ikut mengubah target IeSPA menjadi dua emas.
Berdasarkan pernyataan Ketua IeSPA, Eddy Lim, peluang dua emas tersebut bisa didapat dari DotA 2 dan Tekken 7. Eddy pun berujar kemungkinan tidak akan menurunkan tim ke semua nomor, tapi fokus melatih tim dengan peluang terbesar.
"Kirim tiga atau empat nomor, perkirakan (emas) dari DotA 2 dan Tekken 7. Mobile Legends kita masih di bawah Turki, tapi waktu masih panjang. Saya minta teman-teman (pemain) serius latihan. Karena ini perebutan medali untuk Indonesia," kata Eddy saat ditemui di Gedung Kemenpora, Selasa (29/1/2019).
ADVERTISEMENT
Berikutnya, Eddy sudah mempersiapkan pemusatan latihan nasional (pelatnas) sama seperti cabor 'sungguhan' lainnya. Meski kebutuhan kemampuan setiap pemain berbeda-beda antargame, satu yang menjadi fokus persiapan IeSPA untuk para atletnya adalah kebugaran fisik.
"Salah satu faktor utama juara justru latihan fisik, bukan main game-nya. Latihan fisik porsi di atas 50%, karena pemain game bukan kalah karena kurang jago, tapi fokus dan konsentrasi turun. Untuk pelatnas, salah satu yang kami fokuskan fisik. Kedua bagaimana mengatasi rasa tegang," ujar Eddy.
"Secara khusus, setiap game sistem pelatnasnya berbeda. Contoh Tekken 7, kita tahu dari 10 besar dunia, unggulan dari Korea Selatan. Jadi kami kirim atlet Indonesia sparing di Korea dan Jepang. Setelah SEA Games masih ada Olimpiade 2020, berikutnya SEA Games lagi di Vietnam, lalu Asian Games. Jadi tidak bakal kekurangan event resmi. Jadi kami harap pembinaan betul-betul berjalan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara urusan adu otak memainkan strategi game, Eddy mengatakan akan membawa pelatih kenamaan nomor satu dunia untuk menjadi pelatih di pelatnas eSports Indonesia. Meski begitu, saat ini IeSPA belum mau menyebutkan nama-nama pemain yang ditarik ke pelatnas mulai April 2019.
"Saya tidak bisa sebut nama (atlet), nanti kami undang pelatih nomor satu dunia. Sudah hampir confirm, termasuk nilai (kontrak). Tujuan kami sederhana, selain melahirkan emas, saya harapkan setelah SEA Games, Indonesia timnya kuat. Jadi gunakan kesempatan membawa pelatih nomor satu dunia untuk latih beberapa tim. Yang jadi tim nasional (timnas) mungkin satu tim, tapi tim lainnya juga jadi terlatih," kata Eddy.