Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
2017 terbukti menjadi tahun yang begitu menyenangkan bagi seorang Roger Federer. Setelah berkutat dengan cedera yang akhirnya membuatnya terjangkit inkonsistensi performa, petenis veteran asal Swiss ini mampu berbicara banyak pada tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Tak cuma Federer saja sebenarnya yang berhasil melakukan "comeback" gemilang pada 2017. Rival beratnya, Rafael Nadal, pun sukses melakukannya. Dari empat titel Grand Slam yang tersedia, dua gelar berhasil diamankan masing-masing oleh keduanya.
Federer menang di Australia Terbuka dan Wimbledon, sementara Nadal jadi kampiun di Prancis dan Amerika Serikat Terbuka. Tak heran jika kini, Nadal dan Federer pun kembali menghuni peringkat satu dan dua dunia.
Memang benar bahwa keberhasilan Nadal dan Federer menguasai jagat tenis putra pada 2017 juga disebabkan oleh bertumbangannya para unggulan lain. Novak Djokovic, Stan Wawrinka, dan Sir Andy Murray gagal berprestasi maksimal tahun lalu dan belakangan, diketahui bahwa ketiga petenis tersebut mengidap cedera yang cukup parah.
ADVERTISEMENT
Namun, menyebut bahwa cedera para pesaing jadi penyebab utama tentu saja mengecilkan kehebatan Nadal dan Federer itu sendiri. Khusus Federer, pria 36 tahun ini ternyata punya rahasia di balik keberhasilannya menjaga performa di usia yang tak lagi terhitung muda untuk ukuran atlet.
Seperti dilansir Express, ternyata ada perubahan signifikan yang dilakukan Federer dalam 12 bulan terakhir.
"Berkat cedera yang kuderita di Australia dua tahun silam, pola pikirku kini sudah berubah," tutur Federer. "Sekarang, aku lebih mementingkan kualitas dibanding kuantitas kerja. Dengan begitu, aku bisa beristirahat lebih banyak."
"Pada dasarnya, sekarang ini aku cuma bekerja setengah hari karena menurutku, tak ada gunanya lagi bekerja terlalu keras. Aku tahu aku punya apa yang kubutuhkan dalam diriku dan ketika aku membutuhkannya, itu semua sudah tersedia," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Federer sendiri saat ini sudah berada di Australia untuk mengikuti ajang Hopman Cup. Turnamen ini sendiri merupakan turnamen antarnegara yang melibatkan petenis putra dan putri. Saat ini, Swiss sedang memimpin Grup B yang juga dihuni Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang.
Setelah Hopman Cup usai, Australia Terbuka akan segera menyusul. Federer sendiri menyebut turnamen Grand Slam pembuka tahun itu sebagai ajang pembuktian diri.
"Aku memenangi pertandingan-pertandingan besar di saat-saat krusial. Aku tahu aku bisa melakukannya dan untuk itu, sangatlah penting untuk bisa terbebas dari cedera," tandasnya.