Di Babak Final, 221 Atlet Akan Berebut Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum

Para peserta audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum yang lolos ke babak final, Kota Kudus, Jawa Tengah, Kamis (06/09/2018). (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)

Setelah merampungkan proses seleksi di kota kedelapan, Kudus, Jawa Tengah, audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum 2018 bakal menghelat babak final yang akan berlangsung pada Jumat-Minggu (7-9 September 2018) di GOR Jati, Kudus.

Markas besar PB Djarum tersebut bakal menjadi arena pertandingan bagi 221 atlet-atlet bulu tangkis muda di kategori usia U-11, U-13, dan U-15 putra dan putri, yang mendapatkan super tiket pada audisi-audisi sebelumnya di Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Purwokerto, Surabaya, Cirebon, Solo, dan Kudus.

Manajer tim PB Djarum, Fung Permadi, menjelaskan teknis yang harus dilakukan oleh para peserta selama babak audisi. Menurut eks pebulu tangkis Indonesia di era 1990-an itu, setiap atlet akan turun di beberapa pertandingan pada kelompok usianya masing-masing, sebelum akhirnya dipilih pada Minggu (9/9) malam siapa-siapa yang lolos ke tahap karantina.

Tahap karantina sendiri akan dilangsungkan pada Senin-Jumat (10-15 September). Selama masa karantina, para peserta akan menjalani sistem latihan serta pertandingan yang telah diterapkan oleh para pelatih. Selain itu, dalam karantina ini para atlet akan berpisah dengan orang tuanya, serta menjalani keseharian di asrama PB Djarum.

Yoppy Rosimin dan Fung Permadi di konferensi pers audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum, Kota Kudus, Jawa Tengah, Kamis (06/09/2018). (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)

"Untuk teknis pelaksaan babak final yang akan dimulai besok, setiap atlet akan bertanding secara keseluruhaan lima kali. Di hari pertama di tanggal 7 September dua kali bertanding, juga dua kali keseokan harinya, dan pada hari ketiga satu kali," kata Fung saat konferensi pers di GOR Jati.

"Kemudian akan kami umumkan siapa yang mendapatkan kesempatan mengikuti babak karantina pada Senin sampai Jumat, dan Sabtu akan kami umumkan siapa yang mendapat beasiswa bulu tangkis PB Djarum. Apabila mereka memiliki kelebihan dari pada atlet-atlet yang kita miliki di PB Djarum, kemungkinan besar akan kami terima," tambahnya.

Sementara itu, ketua tim pencari bakat PB Djarum sekaligus salah satu legenda ganda putra Indonesia, Christian Hadinata, menegaskan bahwa persaingan di babak final akan semakin ketat. Oleh karenanya, Christian selalu menekankan kepada pelatih dan atlet yang lolos agar mempersiapkan semua aspek sebaik mungkin.

"Final audisi ini akan sangat berat tantangan dan saingan-saingannya. Makanya di setiap kota audisi sebelumnya, saya sering titiip pesan kepada para pelatih dari atlet-atlet yang akan bertanding pada final di Kudus, agar mereka dipersiapkan dengan baik dari segi fisik, teknik, dan non-tekniknya," kata Christian disela-sela acara pemberian super tiket untuk peserta audisi Kudus.

Audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum di Kota Kudus, Jawa Tengah, Kamis (06/09/2018). (Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan)

Adapun, audisi beasiswa bulu tangkis PB Djarum 2018 mengalami peningkatan signifikan soal jumlah peserta dibandingkan tahun lalu. Dari asalnya total 4.058 di 2017, menjadi 5.957 peserta. Hal ini membuat Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, bungah.

Tak hanya soal animo masyarakat yang semakin meningkat, dengan semakin banyaknya dukungan dalam bentuk keterlibatan mengikuti audisi. Visi dan misi PB Djarum untuk melestarikan generasi emas bulu tangkis Indonesia tetap terjaga. Harapannya, akan ada juara dunia lain muncul seperti yang dilakukan oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo, Muhammad Ahsan, dan Tontowi Ahmad.

"Dari total delapan kota, ada 5.957 peserta yang hadir mengikuti audisi ini yang tersebar dari 32 provinsi. Melalui rangkaian audisi ini, kami ingin lebih banyak bibit-bibit pebulu tangkis yang sejak usia dini muncul dan dapat dibina agar kelak menjadi juara-juara dunia," tutur Yoppy.

"Kita bangga dengan prestasi yang diraih atlet-atlet bulutangkis Indonesia. Ini menjadi poin penting agar kemudian kita mempersiapkan regenerasi berikutnya. Tidak hanya untuk mempertahankan, tapi bagaimana merebut prestasi di nomor-nomor yang saat ini kita masih tertinggal," pungkasnya.