Formula E: Jakarta Belum Resmi Jadi Tuan Rumah

17 Juli 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Formula E punya regulasi yang berbeda dengan balap formula, khususnya soal aturan di pit stop.  Foto: Formula E
zoom-in-whitePerbesar
Formula E punya regulasi yang berbeda dengan balap formula, khususnya soal aturan di pit stop. Foto: Formula E
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, Jakarta belum benar-benar resmi masuk kalender balap Formula E musim 2019/20. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang juru bicara kompetisi kepada Motorsport.
ADVERTISEMENT
"Pembicaraan sudah mencapai tahap akhir tetapi kami belum bisa membuat pengumuman apa-apa," kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya itu.
Pernyataan itu sekaligus menjadi bantahan atas pengumuman yang dibuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada akhir pekan lalu. Kepada kumparan, Anies berkata bahwa Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah Formula E pada pertengahan 2020 mendatang.
"Alhamdulillah, kita berhasil. Formula E akan main di Jakarta," ujar Anies pada Minggu (14/7/2019). "Tim dari Formula E juga sudah datang khusus melakukan uji lapangan di Jakarta pada 8-9 Juli lalu. Karena Jakarta berkompetisi dengan kota dunia lainnya, maka semua dikerjakan dengan tertib dan tak banyak bicara."
"Puncak pertemuan dibuat tanggal 13 Juli 2019, bersamaan dengan putaran final Sesi 6 Formula E. Bernegosiasi dengan Alexandro Agag dan Alberto Longo, para pemimpin tertinggi Formula E yang juga legenda dunia balap mobil. Walau baru bertatap muka kali ini, tapi kami langsung akrab seakan sudah kenal lama. Suasana negosiasi berlangsung serius, dengan bahan lengkap sudah disiapkan, namun tetap santai dan bersahabat."
ADVERTISEMENT
"Di ujungnya kami bersepakat, Jakarta lebih dari layak dipilih menjadi tuan rumah. Ini artinya, mata dan kamera seluruh dunia akan datang dan menyorot Jakarta, ribuan penonton dari seluruh dunia akan hadir langsung. Tak terkira banyaknya juga adalah penonton dari dalam negeri. Yang tak kalah penting adalah manfaat pergerakan ekonomi pun akan dirasakan," papar Anies.
Jakarta sendiri, menurut Agag, sempat menjadi salah satu kandidat tuan rumah di musim 2018/19, tetapi wacana ini tidak pernah terwujud. Untuk musim 2019/20 mendatang, kesempatan Jakarta terbuka lebar berkat munculnya dua slot kosong di kalender kompetisi.