news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kekalahan Mengejutkan bagi Praveen/Melati

16 Juli 2019 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Selasa (16/7), Istora Gelora Bung Karno (GBK) tengah bergemuruh. Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tampak percaya diri, sementara Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich yang datang jauh-jauh dari Jerman semakin dekat dengan tiket pulang.
ADVERTISEMENT
Lihat saja papan skor. Angka 20 untuk Praveen/Melati dan 18 buat Lamsfuss/Herttrich. Itu artinya, pasangan Indonesia berjarak satu poin lagi untuk memenangi gim pertama.
Ya, itulah salah satu fragmen dalam pertandingan babak pertama Indonesia Open 2019 yang mempertemukan Praveen/Melati dan Lamsfuss/Herttrich. Siapa sangka bahwa inilah titik balik dari performa kedua pasangan.
Dengan nyali yang tersisa, Lamsfuss/Herttrich mengeluarkan usaha terbaiknya dan, secara mengejutkan, mengemas kemenangan 22-20 di gim pertama. Hasil ini membikin syok Praveen/Melati, publik Istora GBK juga. Aura negatif itu tak hilang bahkan hingga akhir gim kedua. Pada akhirnya, Praaven/Melati juga keok 14-21 di gim kedua.
Suasana hari pertama Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Selepas laga, Praveen membutuhkan lebih dari setengah jam untuk menemui para pewarta. Hasil akhir memang di luar dugaan mengingat Praveen/Melati jauh diunggulkan. Mereka menduduki peringkat keenam dunia, 15 setrip di atas sang lawan.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, catatan duel juga berpihak kepada Praveen/Melati. Mereka sempat mengalahkan Lamsfuss/Herttrich secara straight pada duel babak kedua All England 2019.
"Pelatih bilang kami harus memerhatikan hal-hal kecil. 'Kan kami pernah menang lawan mereka dan bisa dibilang peringkat kami lebih baik juga," ucap Praaven dalam wawancara pascalaga.
"Suporter sudah berikan kami semangat dan kami ingin membuktikan kepada mereka. Tetapi, tidak disangka, ini juga yang membuat kami nervous. Ujung-ujungnya, permainan terbaik kami tidak terlihat," lanjut pebulu tangkis berusia 26 tahun itu.
Sementara dari sudut pandang Melati, sebenarnya tidak ada perubahan gaya permainan berarti dari Lamsfuss/Herttrich. Namun, dia melihat pasangan Jerman itu dapat bermain lepas karena menyandang status underdog. Dan, Praveen setuju dengan pendapat rekannya itu.
ADVERTISEMENT
Pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti saat pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Selasa (16/7). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Lawan kami lebih nekat, sementara kami terlalu berhati-hati. Hasilnya, harusmya kami bisa memenangi gim, tetapi pada akhirnya tidak bisa," keluh Praveen.
Apa yang terjadi di gim pertama itu boleh-boleh saja mengejutkan Praveen/Melati. Namun, mereka sudah sepatutnya belajar agar momen serupa tak terulang ke depannya. Terlebih lagi, ini bukan kali pertama Praveen/Melati lengah di poin-poin kritis.
Masih ingat kan' final ganda campuran All England 2019? Ketika itu, Praveen/Melati mencapai keunggulan atas 20-18 atas Zheng Siwei/Huang Yaquiong di gim kedua. Kemenangan secara straight pun di depan mata.
Pada akhirnya, gelar juara lepas dari genggaman Praveen/Melati. Zheng/Huang memaksakan deuce untuk mencuri kemenangan 22-20 di gim kedua, lalu memastikan gelar juara via skor 21-13 di gim pemungkas.
ADVERTISEMENT