Ketika Aksi Berlutut Sampai ke Ibu Kota Jerman

15 Oktober 2017 6:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Hertha berlutut. (Foto: Dok. Bundesliga)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Hertha berlutut. (Foto: Dok. Bundesliga)
ADVERTISEMENT
Ada hal menarik yang terjadi pada laga Hertha Berlin melawan Schalke 04 pada lanjutan Bundesliga di Olympiastadion Berlin, Sabtu (14/10/2017) malam WIB. Sebelum pertandingan dimulai, para penggawa Hertha melakukan aksi berlutut.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut terinspirasi dari aksi Colin Kaepernick, quarterback San Francisco 49ers, yang berlutut saat lagu kebangsaan Amerika Serikat, The Star-Spangled Banner, dikumandangkan pada tahun 2016 lalu. Tindakan itu dilakukan untuk menyoroti ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi terhadap orang-orang kulit hitam yang berada di Amerika.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini bereaksi dan mengatakan jika pemain NFL yang menolak untuk berdiri saat lagu kebangsaan dikumandangkan harus dipecat. Sontak, hal tersebut memicu aksi protes yang melibatkan para pemain NFL lain beserta para pemiliknya.
Dalam akun Twitter-nya, Hertha menjelaskan aksinya tersebut. Mereka menjelaskan bahwa aksi tersebut dilakukan dalam rangka bentuk dukungan terhadap "dunia yang berpikiran terbuka".
"Hertha BSC mendukung penuh toleransi dan rasa tanggung jawab," tulis Hertha Berlin.
ADVERTISEMENT
Salah seorang penggawa Hertha, Sebastian Langkamp, menegaskan jika aksi tersebut bertujuan untuk mendukung perlawanan terhadap idelogi konservatif yang cenderung tertutup.
"Kita tinggal di abad ke-21, bukan abad ke-18, tapi ada beberapa orang yang belum mengembangkan ideologi mereka dengan tepat. Jika kita bisa memberi mereka sedikit bantuan untuk melakukannya, maka itu bagus," kata Langkamp kepada Sky Sports.
Sayangnya, di laga tersebut Hertha gagal membahagiakan para pendukungnya karena mesti mengakui keunggulan Schalke dengan skor 0-2. Malapetaka Die Alte Dame terjadi di menit 44 saat Genki Haraguchi diusir wasit setelah melanggar Guido Burgstaller.
Hal itu kemudian berlanjut di menit 55 saat Schalke dihadiahi tendangan penalti usai Vladimir Darida menjatuhkan Amine Harit di kotak terlarang. Leon Goretzka yang ditunjuk sebagai algojo kemudian mengantar timnya unggul. Hertha kemudian kembali kebobolan di menit 78 lewat Burgstaller yang sekaligus mengunci kemenangan Schalke di laga tersebut.
ADVERTISEMENT