Kok, Bisa Hendra Setiawan Tampil Kompetitif di Usia 35 Tahun?

3 September 2019 18:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan seusai memenangi pertandingan babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan seusai memenangi pertandingan babak final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu (25/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usia hanya sebatas angka, begitu yang ditunjukkan oleh Hendra Setiawan. Datang ke Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 sebagai pemain tertua, 35 tahun, ayah tiga anak ini masih tampil kompetitif.
ADVERTISEMENT
Bersama partnernya di ganda putra, Mohammad Ahsan (31 tahun), mereka keluar sebagai juara dunia. Ini menjadi gelar Kejuaraan Dunia keempat buat Hendra dan ketiga yang didapat bersama Ahsan.
Kejuaraan Dunia 2019 juga tercatat menghadirkan final ketujuh Ahsan/Hendra sepanjang tahun ini. Sebelum menjadi juara dunia, Ahsan/Hendra lebih dulu menggenggam trofi All England 2019 dan Selandia Baru Terbuka 2019.
Dengan usia tak lagi muda bagi seorang atlet, plus berpartner dengan Ahsan yang kian menegaskan status pemain veteran, Hendra menjelaskan kiat-kiat untuk bisa bertahan di jajaran pemain elite dunia.
Paling utama adalah aspek fisik berupa stamina. Hendra mengaku tak pernah memaksakan kondisi tubuh ketika dirasa sudah tidak mampu lagi melahap menu latihan yang disajikan.
ADVERTISEMENT
"Lebih ke latihan dan istirahat yang cukup. Sebenarnya latihan, sih, kalau bisa ikuti program (dari pelatih). Cuma kalau capek saya bilang ke pelatih. Misalnya, 'Saya tak kuat, minta istirahat'," kata Hendra saat ditemui di GOR PB Jaya Raya, Tangerang Selatan, Selasa (3/9/2019).
"Istilahnya, jangan maksa sekarang, karena kalau sudah drop, meningkatkan lagi akan susah," tuturnya menambahkan.
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan menggendong anaknya saat tiba di Terminal Kedatangan Internasional 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Latihan tambahan juga jadi menu yang tak ketinggalan dilakoni Hendra ketika libur berlatih di Cipayung, Jakarta Timur. Bahkan, Hendra mengaku terkadang 'curi-curi' waktu saat berlatih di rumah.
"Biasanya hanya treadmill saja (kalau di akhir pekan). Lihat kondisi saja dulu, kalau anak-anak sudah tidur biasanya saya lakukan sekitar 20-30 menit. Kalau hari minggu saya full libur," jelas Hendra.
ADVERTISEMENT
"Kalau Sabtu sore atau Rabu sore ada waktu biasanya saya latihan. Tidak mesti juga (jogging), biasanya treadmill," ucapnya.
Lantaran baru saja mentas di Basel, Swiss, dan dijadwalkan bakal bertanding di China Terbuka 2019 pada 17-22 September mendatang. Hendra mengaku tengah fokus memulihkan stamina.
Di turnamen BWF World Tour Super 1000 tersebut, Ahsan/Hendra menjadi unggulan kedua dan akan menghadapi wakil India, Attri Manu/Reddy B. Summeth.
"Kalau seperti sekarang (setelah pertandingan) baru mulai latihan lagi, saya latihan itu fokus untuk mengembalikan stamina," tutup Hendra.