Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Masalah yang Belum Juga Berhenti Menimpa Enes Kanter
3 Juni 2017 2:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Polemik dan nasib buruk kembali menaungi Enes Kanter. Center tim basket NBA , Oklahoma City Thunder, belakangan memang mengundang perhatian karena nasib buruk yang menimpanya. Belum lama ini ia diketahui ditahan oleh polisi bandara Rumania karena paspor Turki miliknya ditolak. Kali ini, Kanter mengabarkan jika Ayahnya pada Jumat (2/6) ditangkap di Turki.
ADVERTISEMENT
Alasan penangkapan itu: sang ayah dianggap terlibat dalam sebuah organisasi yang menentang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Sang ayah dianggap merupakan bagian dari FETO, sebuah organisasi pendukung Fethullah Gullen, orang yang dituding Erdogan menjadi otak kudeta (yang gagal) Turki tahun lalu.
Menariknya, sebenarnya ayah Kanter, Mehmet, merupakan pendukung Erdogan. Justru Kanter-lah yang secara terang-terangan mengaku sebagai pendukung Gullen dan karena itulah kemudian paspor Turki miliknya ditolak. Atas pandangan politik itulah pria kelahiran Swiss itu kemudian mendapat "masalah" dengan Turki dan Erdogan.
Namun entah mengapa, kini justru sang ayah yang ditangkap oleh pasukan keamanan Turki di Istanbul. Dalam tweet-nya itu, Kanter bahkan mengungkapkan jika sang ayah berpotensi akan disiksa. Kanter juga menyebut Erdogan sebagai "Hitler abad ini".
ADVERTISEMENT
Kanter sebelumnya juga pernah menyebutkan jika ia pernah mendapat ancaman pembunuhan. Tak hanya itu, dia bahkan mengungkapkan jika ia sudah tidak diakui lagi sebagai warga negara Turki. Dan karenanya, beberapa waktu lalu ia turut mengungkapkan apabila ia berharap bisa diadopsi sebagai warga negara Amerika Serikat.
"Kami akan melihat apakah mereka (pihak Amerika Serikat) bisa mempercepat prosesnya. Kalau bisa, itu akan sangat baik. Sekarang, langkah saya selanjutnya adalah untuk menjadi warga negara Amerika Serikat," ujar Kanter dalam keterangannya beberapa waktu lalu seperti dilansir dari ABCNews.
Pria berusia 25 tahun ini sudah sejak 2011 berada di Amerika Serikat. Pertama pada tahun 2011 lalu ia berkarier bersama Utah Jazz dan mulai pada tahun 2015 ia berkarier bersama Oklahoma City Thunder. Pada NBA musim ini, langkah Kanter dan Oklahoma terhenti di babak pertama play-off setelah takluk dari Houston Rockets.
ADVERTISEMENT