Menakar Urgensi Detroit Pistons Datangkan Blake Griffin dari Clippers

30 Januari 2018 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blake Griffin saat membela Clippers. (Foto: Jayne Kamin-Oncea-USA TODAY Sports via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Blake Griffin saat membela Clippers. (Foto: Jayne Kamin-Oncea-USA TODAY Sports via Reuters)
ADVERTISEMENT
Jelang tenggat waktu transfer NBA berakhir, Los Angeles Clippers dan Detroit Pistons melakukan kesepakatan yang mengejutkan. Dua tim yang berbeda wilayah ini sepakat untuk menukar beberapa pemain bintang mereka.
ADVERTISEMENT
Di antara pemain-pemain yang ditukar itu, Blake Griffin dari Clippers menjadi pemain paling banyak mencuri perhatian karena sebelumnya tak pernah diisukan akan pergi. Spekulasi tentang masa depan peraih Rookie of The Year 2011 ini hanya sempat muncul pada 2016 silam ketika Griffin bertengkar dengan manajer Clippers, Matias Testi, seperti dilaporkan USA Today.
Namun demikian, Griffin akhirnya meninggalkan Staples Center, meski pemain berusia 28 tahun itu baru saja menandatangani perpanjangan kontrak selama lima tahun dengan nilai mencapai 171,2 juta dolar AS.
Adapun, dengan kepindahan ini mematahkan spekulasi yang santer beredar bahwa DeAndre Jordan, yang dikabarkan akan pergi sejak awal Desember 2017 lalu, masih bertahan di Clippers.
Griffin tidak pindah sendirian, Clippers juga menyertakan Willie Reed dan Brice Jhonson untuk mendapatkan Tobias Harris, Avery Bradley, Boban Marjanovic, serta dua pemain di draft pick 2019 dari Pistons.
ADVERTISEMENT
Perginya Griffin sudah pasti menjadi kehilangan besar bagi Clippers. Pasalnya, selama tujuh musim, lulusan Universitas Oklahoma itu menjadi bagian tidak terpisahkan dari permainan pick and roll ala LA Clippers.
Di musim ini, Griffin pun masih menunjukkan kualitasnya dengan rata-rata mencetak 22,6 poin, 7,9 rebound, dan 5,4 assist per gim dari 33 penampilan. Catatan itu menjadikannya sebagai pemain terbaik urutan ke-10 untuk pemain berposisi power fowards. Sementara selama berkarier tujuh musim di Clippers, statistiknya terbilang mentereng dengan 21,6 poin, 9,3 rebound, dan 4,2 assist per gim.
Namun, penampilan Griffin dalam beberapa musim terakhir ini selalu terganggu oleh cedera yang beberapa kali menimpanya. FOX Sports mencatat, setidaknya ada 10 cedera berbeda yang pernah dialami oleh Griffin dan pertama kali dideritanya pada Maret 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
Blake Griffin terkapar karena cedera. (Foto: Kelvin Kuo-USA TODAY Sports via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Blake Griffin terkapar karena cedera. (Foto: Kelvin Kuo-USA TODAY Sports via Reuters)
Dengan perginya Griffin, Clippers setidaknya sudah kehilangan tiga pemain berprofil tinggi, yakni Chris Paul, Jamal Crawford, dan Griffin sendiri. Namun, keputusan berisiko Clippers ini disinyalir adalah bagian dari peremajaan tim.
Sementara itu, Pistons terbilang membuat keputusan yang sangat instan dengan mengambil Griffin. Memang, dengan datangnya juara slam dunk contest 2011 ini, Piston memiliki pemain dengan kemampuan mumpuni sebagai cara memperbaiki posisi mereka di musim ini yang hanya berada di urutan kesembilan Wilayah Timur dengan rekor menang-kalah 22-26.
Hadirnya Griffin bisa membuat Pistons lebih kuat di daerah paint area karena mereka juga memiliki Andre Drummond. Namun, salah satu faktor yang tidak bisa diabaikan adalah masalah fleksibilitas finansial jangka panjang yang dikorbankan Detroit.
ADVERTISEMENT
Seperti yang dijelaskan oleh Dan Favale dari Bleacher Report, biaya yang harus dikeluarkan oleh Pistons untuk membiayai Griffin dan Drummond akan selau meningkat tiap tahunnya dan mencapai angka 65,5 juta dolar AS di musim 2020/21. Nilai kontrak Griffin sendiri diperkirakan akan menembus 39 juta dolar AS pada musim 2021-22 di saat usianya sudah menginjak 32 tahun.
Untuk saat ini, Pistons mungkin membangun kekuatan yang besar dan menjadi salah satu tim dengan frontcourt (pemain menyerang) terbaik di Wilayah Timur dengan adanya Griffin dan Drummond serta dibantu Reggie Jackson sebagai guard. Dengan komposisi ini, Pistons diharapkan bisa menembus babak playoff.
Akan tetapi, bisakah hanya dengan Griffin Pistons bisa berada di deretan tim elite NBA, serta apakah Pistons bisa mengelola gaji selangit Griffin-Drummond di tahun-tahun mendatang? Karena, jika masalah finansial itu membuat Pistons kesulitan untuk mendatangkan talenta-talenta berbakat lain di masa mendatang, pertukaran ini sepertinya tidaklah menguntungkan untuk mereka.
ADVERTISEMENT