Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
NBA: Menanti Debut Zach LaVine Bersama Chicago Bulls
10 Januari 2018 17:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Chicago Bulls adalah salah satu tim tersukses di perhelatan liga basket NBA dengan enam gelar juara yang sudah mereka koleksi.
ADVERTISEMENT
Salah satu aktor penting dalam perjalanan luar biasa itu adalah Micahel Jordan yang kemudian menjadi salah satu ikon bola basket terbesar dalam sejarah. Namun, layaknya roda kehidupan, semua hal akan mengalami perubahan. Pun dengan masa keemasan Bulls yang harus berakhir setelah terakhir kali menjuarai liga pada 1998. Sejak saat itu, "Si Banteng" belum pernah lagi keluar sebagai juara.
Sejak saat itu, Bulls kerap kali merombak tim mereka. Mulai dari era Tyson Chandler papda musim 2005, Joakim Noah di musim 2007, hingga era Derrick Rose dan Jimmy Buttler pada 2008-2016. Namu, cincin juara itu belum kunjung didapat kembali.
Di musim 2017/18 ini, Bulls bahkan kehilangan pemain bintang mereka, Jimmy Buttler, yang pindah ke Minnesota Timberwolves. Sebagai gantinya, Bulls mendapatkan Zach LaVine, Kriss Dunn, dan rookie Lauri Markkanen.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Bulls tidak bisa langsung memainkan LaVine di awal musim ini karena pemain berusia 22 tahun itu masih dalam pemulihan cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).
LaVine sendiri sebenarnya sudah mengalami cedera itu saat masih bermain untuk Wolves. Pengoleksi dua gelar slam dunk contest ini mendapatkannya ketika Wolves dikalahkan oleh Detroit Pistons pada Februari 2017 silam, di mana ia tidak bermain di sisa musim 2016/17.
Di sisi lain, kondisi Bulls sepanjang musim ini berjalan tidak baik-baik saja. Dari 41 laga yang sudah mereka jalani, Bulls hanya bisa menang 14 kali dan 27 kali menderita kekalahan. Mereka pun kini terbenam di posisi ke-13 klasemen wilayah timur.
Di tengah kondisi memperihatinkan ini, Bulls akhirnya mendapatkan angin segar karena Lavine dikabarkan sudah siap bermain pada Sabtu (10/1/2018). Uniknya, setelah menunggu setahun ini, lawan pertama yang bakal dihadapinya adalah Detroit Pistons.
ADVERTISEMENT
Kehadiran LaVine sendiri diharapkan bisa mengangkat performa Bulls di sisa musim ini. Melihat statistiknya di musim lalu bersama Wolves, LaVine terbilang bisa menjadi solusi tepat untuk mengatasi masalah Bulls soal produktivitas. Sebagai pemain yang bisa bermain di beberapa posisi (guard dan small forward) LaVaine rata-rata mencetak 19 poin, 3,4 rebound, dan 3 assist per laga bersama Wolves musim lalu.
Sedangkan, tiga musim berada di NBA, statistik keseluruhan LaVine juga cukup apik, yakni 13,7 poin, 2,9 rebound, dan 3,2 assist per laga. Meski akan kembali bermain, Bulls melalui wakil presiden mereka, John Paxson, mengatakan bahwa LaVine hanya akan bermain paling lama selama 20 menit saja di tiap pertandingan dan tidak akan menurunkan LaVine dalam dua pertandingan yang hanya memiliki jeda istirahat satu hari saja.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah kelanjutan dan tahap akhir dari rehabilitasinya. Begitulah cara kami melihat perkembangannya. Kami akan melanjutkan pendekatan konservatif dengannya. Dia sudah melakukan semuanya untuk kembali bermain dan saya tahu dia sangat ingin," kata Paxon seperti dilansir laman resmi NBA.
Di sisi lain, LaVine memahami mengapa timnya berhati-hati dalam menurunkannya. Dia juga mengatakan siap untuk bermain kembali dan melihat perkembangan rehabilitasi cederanya.
"Saya baik-baik saja dengan segalanya. Saya tidak bermasalah dengan keputusan tim. Ini adalah bagian untuk kembali bermain. Saya tahu cara bermain, saya tahu ini akan memakan sedikit waktu untuk mendapatkan irama kembali, tapi saya rasa saya bisa melakukan beberapa hal," kata LaVine.
Well, LaVine memang bisa menjadi solusi untuk mendongkrak performa Bulls. Namun, bisakah LaVine membawa Bulls keluar dari papan bawah dan meloloskan timnya ke babak play-off? Hanya waktu yang bisa menjawab.
ADVERTISEMENT