Pelatih PBSI Sebut Ganda Putra Anyar China Tidak Terlalu Mengancam

5 Juli 2019 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Marcus/Kevin diberi arahan oleh sang pelatih, Herry IP. Foto: ANTARA FOTO/INASGOG/Hadi Abdullah
zoom-in-whitePerbesar
Marcus/Kevin diberi arahan oleh sang pelatih, Herry IP. Foto: ANTARA FOTO/INASGOG/Hadi Abdullah
ADVERTISEMENT
China mengirimkan dua nama anyar di Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000 pada 16-21 Juli di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Yang dimaksud adalah Ou Xuan Yi/Zhang Nan dan Huang Kai Xiang/Liu Cheng. Sebelumnya, Liu Cheng/Zhang Nan adalah pasangan kawakan di China dan merupakan juara dunia 2017.
Dipecahnya Liu Cheng/Zhang pun memberikan perubahan dalam peta persaingan ganda putra dunia saat ini. Namun, menurut pelatih kepala ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, ganda anyar China tidak mengancam pemain Indonesia.
"Menurut saya, sih, tidak terlalu mengancam. Tetap harus waspada, tapi tidak mengkhawatirkan karena mereka ini pasangan baru, tapi stok lama," ucap Herry.
Penampilan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di semifinal Piala Sudirman 2019. Foto: Dok. PBSI
Meski begitu, saat ditemui usai melatih skuat ganda putra di Pelatnas Cipayung, Jumat (5/7/2019), Herry berujar tetap mewaspadai gaya permainan khas pemain China dan sudah punya kiat khusus untuk melawannya.
ADVERTISEMENT
"Seperti biasa tipe-tipe pemain China (pukulan) panjang dan keras. Kami harus antisipasi, kalau menurut saya kami harus pegang area depannya duluan. Kedua, harus lebih menyerang karena di Indonesia Open sulit bertahan, ada angin dan bola kencang," ucap Herry.
"Mungkin pemecahan itu merupakan strategi tim China untuk bisa dibilang--kasarnya--memecah konsentrasi lawan. Atau untuk pelajari kelebihan-kekurangan pemain kami. Saya lihatnya seperti itu," imbuh sang pelatih.
Herry tidak memungkiri bakal melakukan strategi yang sama jika memiliki banyak stok pemain ganda putra.
Skuat PBSI menurunkan Berry Angriawan/Hardianto, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, hingga ganda kawakan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ahsan/Hendra lolos ke semifinal Singapura Terbuka 2019 BWF Super 500. Foto: Dok. PBSI
Sementara, selain Ou Xuan Yi/Zhang Nan dan Huang Kai Xiang/Liu Cheng, China diwakili Han Cheng Kai/Zhou Hao Dong, He Ji Ting/Tan Qiang, Di Zi Jian/Wang Chang, dan unggulan tiga turnamen, Li Junhui/Liu Yuchen.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa menyusun strategi kalau lawan ini begini, kalau kalah coba lagi terus, jadi mencari cara bermain. China ada enam pasang, kami ada lima. Saya pribadi kalau menurunkan pemain banyak, salah satu fungsinya mempelajari strategi baru hingga menemukan formulanya," jelas Herry.
Indonesia Open 2019 menawarkan hadiah total sekitar Rp 17 miliar. Di turnamen selevel All England ini, PBSI menargetkan satu gelar sekaligus gelar juara bertahan dari Marcus/Kevin.