Perbasi Terus Cari Pemain Naturalisasi demi Piala Dunia Basket 2023

10 April 2018 21:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga Basket Indonesia vs India 2018 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Laga Basket Indonesia vs India 2018 (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia Basket 2023 bersama Jepang dan Filipina. Penggemar, pemain, dan tentunya semua pegiat bola basket tentu senang. Pasalnya, sajian kompetisi level tertinggi basket akhirnya singgah di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, di balik itu ada tugas berat yang diemban Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Meski jadi tuan rumah, Indonesia belum tentu tampil di Piala Dunia. Syarat yang harus dipenuhi: Tim Nasional (Timnas) wajib lolos ke Piala Asia Basket pada 2021.
Oleh karena itu, Perbasi mencari 10 pemain asing berusia di bawah 16 tahun hingga Agustus 2018 untuk dinaturalisasi. Program itu dicanangkan demi menciptakan Timnas ideal yang bisa membawa Indonesia lolos pada 2021. Well, dari mana nantinya para pemain muda itu diboyong?
Soal ini, Ketua Umum Perbasi, Paul Danny Kosasih, berujar pemain asing bisa dari negara mana saja. Akan tetapi, dengan dana yang dimiliki, opsi memungkinkan memang mendatangkan pemain asal Benua Afrika.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah lihat 10 pemain dari Mali. Nanti setelah di bawa ke Indonesia, selama 4-6 bulan akan di-training. Setelah itu, kami ambil tiga orang," ungkap Danny kepada wartawan saat konferensi pers di Kantor KOI, Senayan, Selasa (10/4/2018).
Konferensi pers Perbasi (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Perbasi (Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan)
Adapun, Danny sendiri mengatakan FIBA telah mengulurkan tangan untuk membantu akselerasi Timnas Indonesia ini. Amerika Serikat, lanjut Danny, telah menyiapkan program latihan enam bulan gratis kepada skuat 'Merah-Putih'. Sementara Serbia bersedia memberikan tempat untuk Training Camp Indonesia.
"Jepang juga sudah bertanya: apa yang bisa dibantu? Tapi memang saran FIBA, ya, utamanya Timnas Indonesia memakai satu pemain naturalisasi," ucap Danny.
Selain mencari pemain naturalisasi, Perbasi pun gencar menjaring pemain-pemain muda lokal untuk memperkuat Timnas. Tentunya, harus memenuhi syarat utama bermain basket, yakni setidaknya memiliki postur tubuh di atas 205 cm.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah hari ke-38 saya mencari ke berbagai provinsi. Baru ada dari Riau, itu pun tingginya 201 cm. Nanti jangka panjang, pemain Kejurnas U-18 akan diwajibkan minimal 190 cm," imbuhnya.
Terakhir, berapa kocek yang harus dikeluarkan Perbasi untuk membayar pemain naturalisasi? Sayangnya, Danny tak menjawab. Ia hanya membandingkan dengan biaya pemain sekelas NBA yang setahun dibayar 200 juta dolar AS atau 10-20 ribu dolar (sekira Rp 274 juta) per pertandingan.