Piala Sudirman: Indonesia Bertanding Sejak Masih di Bench

24 Mei 2019 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti (kanan) mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti (kanan) mengembalikan kok pada babak penyisihan grup 1B Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Minggu (19/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Dari bench tim, para penggawa Indonesia sudah bertanding walau belum turun arena.
ADVERTISEMENT
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti merawat harapan Indonesia untuk melangkah ke semifinal Piala Sudirman 2019 dengan cara yang elegan: Kemenangan atas Taiwan.
Bertanding di laga terakhir perempat final pada Jumat (24/5/2019), Praveen/Melati mengukir kemenangan 21-17, 21-15 atas Wang Chi-Lin/Hsieh Pei San.
Torehan ganda campuran ini begitu penting karena hingga laga keempat, kedudukan Indonesia dan Taiwan masih imbang 2-2. Itu berarti, lolos tidaknya Indonesia ke empat besar ditentukan oleh laga Praveen/Melati.
Kabid Binpres PBSI Susi Susanti (tengah) menyaksikan sejumlah pebulu tangkis Tim Piala Sudirman Indonesia saat mengikuti latihan di Nanning, China, Kamis (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Tentu saja suporter Indonesia yang menyaksikan langsung di Guangxi Sports Center, Nanning, China, tidak sebanyak jika laga digelar di Istora. Ya, begitulah salah satu risiko yang dipikul jika laga tak digelar di rumah sendiri.
Padahal, dukungan suporter sering menjadi injeksi mujarab untuk mengangkat moral penggawa Indonesia. Ada banyak kemustahilan yang berubah rupa menjadi kemungkinan lewat teriakan, elu-elu, sorak-sorai, dan tepuk tangan para suporter. Apalagi, di laga penentuan macam ini.
ADVERTISEMENT
Tapi, keajaiban gemar datang dalam beragam rupa. Kali ini, ia menghampiri Praveen/Melati dalam bentuk dukungan dari kawan-kawannya sendiri.
Sejumlah pebulu tangkis Tim Piala Sudirman Indonesia mengikuti latihan di Nanning, China, Kamis (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
"Saat briefing ke semua tim, kami memang bilang kalau di tim harus kompak. Yang tidak main, bantu tim untuk support temannya yang sedang main. Tadi di partai penentuan, Praveen/Melati merasa tidak sendirian," seperti itu penjelasan Susy Susanti soal kekompakan skuat Merah Putih.
Susy yang menjabat sebagai manajer tim tidak asal bicara. Sepanjang laga, bench Indonesia memang ramai oleh sorak-sorai para pemain dan pelatih.
Greysia Polii berulang kali tertangkap kamera berdiri dan mengacungkan tinju sambil berteriak kencang buat dua kawannya ini. Dari satu laga ke laga lain, Tontowi Ahmad menjadi pemain yang paling semangat bertepuk tangan, terutama saat adik-adiknya merengkuh poin.
ADVERTISEMENT
Yang diberikan para pelatih saat rehat bukan cuma penjelasan taktik, tapi juga tepukan pundak kepada para pemain. Barangkali ini menjadi cara terbaik untuk mengatakan bahwa kalian akan baik-baik saja di akhir laga, sekuat apa pun lawan yang dihadapi.
Dukungan serupa, bahkan lebih meriah lagi, tentu diharapkan muncul pada babak semifinal. Terlebih, yang menjadi lawan Indonesia adalah Jepang. Negeri ini bukan kekuatan sembarangan. Melihat peringkat BWF pekan ke-21, selalu ada pebulu tangkis Jepang di tiga besar semua sektor.
Momota di Indonesia Open 2018. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Kento Momota berstatus sebagai peringkat satu dunia tunggal putra. Di tunggal putri, ada Nozomi Okuhara yang duduk di peringkat kedua. Takeshi Kamura/Keigo Sonoda tercatat sebagai ganda putra terbaik kedua dunia. Di nomor ganda campuran, Yuta Watanabe/Arisa Higashino bercokol di posisi ketiga.
ADVERTISEMENT
Ganda putri lebih gila lagi. Di posisi pertama ada Mayu Matsumoto/Wakana Nagarahara, peringkat kedua menjadi milik Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Singkat cerita, kekuatan Jepang merata di semua sektor.
Jika ada waktu tepat untuk menempatkan peringkat ke dalam kategori yang bukan urusan para penggawa Indonesia, itu adalah semifinal Piala Sudirman 2019. Toh, sudah berapa kali juga segala hal yang terjadi di lapangan berbanding terbalik dengan apa yang muncul di hitung-hitungan statistik?
"Kami arahkan ke para atlet satu demi satu poin. Ayo, berani adu dulu, melawan dulu. Tidak usah lihat di atas kertas atau head to head. Semua bisa terjadi di lapangan, kok. Semangat dan berjuang dulu di lapangan," tegas Susy.
Jadi, kalaupun lawan yang dihadapi nanti kepalang berat, tikamkan saja mata ke bench. Tiga empat detik sudah cukup. Ada kawan-kawan yang menopang di sana.
ADVERTISEMENT
***
Laga semifinal Piala Sudirman 2019 antara Indonesia dan Jepang bakal digelar pada Sabtu (25/5/2019) di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China. Pertandingan akan dimulai pada pukul 17:00 WIB.