Remukkan Clippers, Rindu dan Dendam Spurs pun Tuntas

14 Desember 2018 14:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jakob Poeltl melakukan lay-up ke ring Clippers. (Foto: USA Today/Reuters/Soobum Im)
zoom-in-whitePerbesar
Jakob Poeltl melakukan lay-up ke ring Clippers. (Foto: USA Today/Reuters/Soobum Im)
ADVERTISEMENT
Seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas, kata Eka Kurniawan, sastrawan Indonesia yang tempo hari menerima penghargaan Prince Claus di Belanda itu. Pada Jumat (14/12/2018) pagi WIB, San Antonio Spurs menjalankan pesan Eka tersebut dengan sempurna. Menjamu Los Angeles Clippers di AT&T Center, Spurs menang telak 125-87.
ADVERTISEMENT
Ada dendam dan rindu sekaligus dalam diri Spurs. Tim juara NBA lima kali ini sedang menjalani musim yang sulit sepeninggal Kawhi Leonard, Tony Parker, dan Manu Ginobili. Mereka pun sempat terpuruk di urutan dua dari bawah pada papan klasemen Wilayah Barat.
Konsistensi adalah sesuatu yang sepertinya sulit sekali dimiliki oleh Spurs. Di satu laga mereka bisa mengalahkan Golden State Warriors, di laga berikutnya mereka dipecundangi New Orleans Pelicans. Puncak keterpurukan Spurs ini terjadi pada akhir November sampai awal Desember lalu. Pada periode tersebut, dari sembilan pertandingan, Spurs cuma menang tiga kali.
Tak heran jika rekor bertanding mereka langsung drop, begitu pun dengan peringkat mereka. Untuk pertama kalinya sejak ditangani Gregg Popovich pada 1996, Spurs terancam gagal lolos ke play-off.
ADVERTISEMENT
LaMarcus Aldridge berupaya memblok tembakan pemain Clippers. (Foto: USA Today/Reuters/Soobum Im)
zoom-in-whitePerbesar
LaMarcus Aldridge berupaya memblok tembakan pemain Clippers. (Foto: USA Today/Reuters/Soobum Im)
Namun, performa Spurs perlahan membaik. Semenjak menang 133-120 atas Los Angeles Lakers pada 8 Desember, Spurs berhasil membangun rekor kemenangan. Dengan kemenangan atas Clippers, kerinduan Spurs akan sebuah tren positif berhasil dituntaskan.
Tak cuma kerinduan, memang, yang berhasil mereka tuntaskan. Kemenangan telak atas Clippers itu juga merupakan sebuah bentuk balas dendam. Pasalnya, pada pertemuan pertama di Staples Center pertengahan November kemarin Spurs kalah dengan skor 111-116. Dengan begini, Spurs pun tampak sudah kembali ke situasi normal meskipun saat ini mereka masih tertahan di urutan 10 klasemen.
Untuk kemenangan mengesankan ini Spurs wajib berterima kasih pada andalan mereka musim lalu, LaMarcus Aldridge. Sejak kedatangan DeMar DeRozan, pamor Aldridge sedikit meredup. Namun, dalam dua pertandingan terakhir DeRozan-lah yang penampilannya berada di bawah standar sehingga Aldridge pun kembali mencuat.
ADVERTISEMENT
Aldridge menjadi pencetak angka tertinggi dengan perolehan 27 poin disusul Rudy Gay yang mengemas 21 angka. DeRozan sendiri, meski jadi pendulang poin terbanyak ketiga untuk Spurs, hanya bisa melesakkan 14 angka, sama dengan torehan milik Marco Belinelli.
Nasib Berbeda Duo Texas Lain dan Makin Merananya Bulls
James Harden cetak triple-double dengan 50 poin, 10 rebound, dan 11 assist. (Foto: USA Today/Reuters/Troy Taormina)
zoom-in-whitePerbesar
James Harden cetak triple-double dengan 50 poin, 10 rebound, dan 11 assist. (Foto: USA Today/Reuters/Troy Taormina)
Tak cuma Spurs tim Texas yang turun gelanggang hari ini. Houston Rockets dan Dallas Mavericks pun kudu meladeni lawan-lawannya. Rockets menjamu Lakers di Toyota Center, Mavericks bertandang ke Arizona untuk menghadapi tuan rumah Phoenix Suns.
Rockets berhasil merengkuh kemenangan penting di laga kontra Lakers itu. James Harden tampil luar biasa dengan koleksi 50 poinnya. Harden tak cuma membuat rekan-rekannya tampak seperti amatiran. Lebih dari itu, dia juga mampu membuat LeBron James terlihat seperti pemain biasa. Sebab, tak cuma mencetak 50 poin, Harden juga menggenapi triple-double-nya dengan raihan 10 rebound dan 11 assist.
ADVERTISEMENT
Mavericks, sementara itu, harus menelan kekalahan dari Suns, tim juru kunci Wilayah Barat. Kekalahan ini memang cukup mengejutkan bagi Mavericks. Selain karena mereka berada di urutan tujuh, Luka Doncic cs. juga baru saja menorehkan tiga kemenangan beruntun. Namun, di hadapan Suns mereka harus menyerah 89-99.
Terakhir, dalam pertandingan yang melibatkan dua tim Wilayah Timur, Chicago Bulls menderita kekalahan 91-97 saat menyambangi markas Orlando Magic. Bagi Magic, kemenangan itu membuat mereka bertahan di zona play-off, tepatnya di peringkat delapan. Sebaliknya, kekalahan tersebut kian membenamkan Bulls di dasar klasemen.