Revans, Osaka dan Halep Melaju ke Babak Kedua

15 Januari 2019 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naomi Osaka di babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
Naomi Osaka di babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
ADVERTISEMENT
Gelar juara di Amerika Serikat (AS) Terbuka 2018 menjadi modal mumpuni bagi Naomi Osaka untuk memulai perburuan gelar Grand Slam-nya tahun ini. Adalah Australia Terbuka 2019 yang ia bidik sebagai arena pertama untuk merengkuh gelar juara paling prestisius di jagat tenis itu.
ADVERTISEMENT
Tugas pertama melawan petenis Polandia, Magda Linette, dituntaskannya dengan kemenangan 6-4, 6-2. Torehan positif pada laga yang berlangsung di Rod Laver Arena Melbourne Park pada Selasa (15/1/2019) itu mengantarkan Osaka pada pertarungan babak kedua melawan Tamara Zidansek.
Hanya karena Osaka memasuki turnamen sebagai unggulan keempat bukan berarti ia dapat menganggap enteng Linette. Toh, Linette-lah yang memberikan Osaka kekalahan dalam laga tiga set di Washington Terbuka jelang AS Terbuka 2018 itu. Yang dilakukan oleh Osaka untuk menyegel gim demi gim di set pertama adalah mengaktifkan mode ofensif. Di sepanjang set pertama, ada 30 winner yang dibukukan oleh sang jagoan Jepang, berbanding dengan 10 winner torehan Linette.
Walaupun Osaka sudah unggul 4-2 di gim keenam, Linette memberikan perlawanan brilian di gim ketujuh. Kesalahan individu dibayarnya dengan lesakan winner yang membuat Osaka gigit jari. Itu belum ditambah dengan gaya permainannya yang berani untuk menjelajah area depan net demi mematikan langkah Osaka. Hasilnya tak mengecewakan karena Linette berhasil mempersempit jarak menjadi 3-4.
ADVERTISEMENT
Skenario serupa terjadi lagi setelah Osaka memenangi gim kedelapan dan menyikat keunggulan 5-3. Memanfaatkan kecenderungan Osaka melakukan kesalahan individu, Linette memetik poin demi poin yang membawanya pada kemenangan.
Magda Linette di babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto:  REUTERS/Aly Song)
zoom-in-whitePerbesar
Magda Linette di babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Aly Song)
Sayangnya, penampilan Linette justru melempem di gim sembilan. Gabungan antara kombinasi ace-winnernya dan kesalahan lawan mengantarkan Osaka pada kemenangan gim kesembilan tanpa sekalipun memberikan poin kepada Linnete. Kemenangan ini pulalah yang memastikan Osaka menutup set pertama dengan kemenangan 6-4.
Linette sebenarnya membuka set kedua dengan meyakinkan. Kemenangan 1-0 berhasil ia catat lewat permainan efektif yang tidak menghindarkannya dari kesalahan tak perlu. Sayangnya, keunggulan itu bukan jarak yang tak terjangkau. Osaka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 yang berlanjut pada keunggulan balik 5-2 di akhir gim ketujuh.
ADVERTISEMENT
Di gim delapan, Linette memang berhasil memenangi satu poin lewat lesakan winner yang lahir dari pukulan backhand-nya. Namun, upaya itu tak cukup untuk menyelamatkannya dari kekalahan di babak pertama. Servis Osaka yang berujung ace menjadi penanda bahwa kemenangan 6-2 menjadi kunci yang membukakan pintu laga babak kedua.
Simona Halep Kalahkan deja vu di Laga vs Kaia Kanepi
Simona Halep di babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
zoom-in-whitePerbesar
Simona Halep di babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Unggulan pertama turnamen sekaligus petenis peringkat satu dunia, Simona Halep, mesti mencicipi kekalahan di set pertama dulu sebelum menjejak ke babak kedua. Kabar baik bagi penggemar Halep, kekalahan itu bukan kekalahan yang awet.
Berlaga melawan Kaia Kanepi, Halep bangkit di set kedua dan ketiga. Alhasil, raihan 6-7(2-7) 6-4 6-2 di laga yang berlangsung di Margaret Court Arena Melbourne Park pada Selasa (15/1/2019) itu menjadi tiket yang mempertemukannya dengan Sofia Kenin di babak 64 besar.
ADVERTISEMENT
Yang dilawan Halep tidak cuma Kanepi, tapi juga deja vu yang gentayangan di perjalanan kariernya di akhir musim 2018 lalu. Kanepi-lah yang mengalahkan Halep di babak pertama AS Terbuka 2018. Apalagi, Halep tidak bertanding di bawah penanganan pelatih mana pun di Melbourne Park karena berpisah dengan pelatihnya, Darren Cahill, di akhir musim 2018.
Agresivitas dan permainan cepat menjadi cara yang digunakan oleh Kanepi untuk melumpuhkan pergerakan Halep. Dua belas winner-nya menjadi andalan untuk merengkuh poin dari tangan sang juara Prancis Terbuka. Melihat agresivitas Kanepi, seharusnya ia tak membutuhkan waktu lama untuk memenangi set pertama. Persoalannya, permainan Kanepi juga tak bersih yang ditunjukkan dengan 23 catatan kesalahan individunya (unforced error).
ADVERTISEMENT
Berhadapan dengan permainan ofensif Kanepi dengan intensitas tinggi, Halep memfokuskan permainannya pada pertahanan. Walau tak seagresif Kanepi, permainan Halep jauh lebih rapi. Alhasil, ia masih bisa menyelamatkan permainannya dari kesalahan individu yang memangkas poin. Itulah sebabnya, Halep tetap mampu memaksa laga berjalan hingga tie break walau pada akhirnya, Kanepi juga yang menutupnya dengan kemenangan.
Penyakit unforced error Kanepi belum sembuh juga di set kedua. Bahkan Halep mendapatkan seluruh poinnya di gim pertama karena Kanepi acap melakukan kesalahan individu. Persaingan sengit terjadi begitu laga memasuki gim kedua. Kedua petenis kejar-mengejar skor hingga kedudukan imbang 4-4 di gim kedelapan.
Halep bangkit di gim sembilan. Dua winner yang lahir dari pukulan forehand-nya turut membantu Halep memetik kemenangan di gim kesembilan dan menggiring kedudukan menjadi 5-4 yang dilanjutkan dengan kemenangan 6-4 di gim ke-10. Itu artinya, Halep selamat untuk sementara.
ADVERTISEMENT
Kaia Kanepi d babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
zoom-in-whitePerbesar
Kaia Kanepi d babak pertama Australia Terbuka 2019. (Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Halep tak menyerahkan kendali permainan di set ketiga. Footwork menjadi keunggulan terbesar Halep karena membuatnya tampil dengan lebih agresif. Di set pamungkas ini, Halep lebih aktif untuk menyisir setiap jengkal lapangan di area baseline yang menjadi kekuatannya.
Banyak yang menilai, gerakan seperti ini cukup berisiko karena dapat membuat petenis kelelahan lebih cepat. Terlebih, di lapangan terbuka dengan cuaca yang cenderung tak stabil seperti yang terjadi di Australia tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya. Toh, Halep sudah merasakan sendiri akibatnya di final tahun lalu. Kelelahan dan dehidrasi, Halep sampai harus dilarikan ke rumah sakit setelah laga final melawan Caroline Wozniacki.
Tapi, setiap laga memiliki perjudiannya masing-masing. Karena ini set penentuan, maka Halep menggunakan keunggulannya, menjelajah dan mengeksploitasi ruang sempit yang tersedia untuk menemukan sudut angle pukulan terbaik dan tetap bersiaga terhadap menghadapi serangan lawan dari segala arah.
ADVERTISEMENT
Cara ini terbukti jitu. Kanepi yang beringas di set pertama dan kedua jadi mati kutu. Ia bahkan hanya sanggup memenangi dua gim di set kedua. Kekalahan 2-6 ini pula yang memastikan Halep menutup laga dengan raihan tiket babak kedua. Pencapaian yang pada akhirnya membuktikan bahwa lewat ayunan raketnya, Halep berhasil mengusir deja vu yang gemar mendekat.