Target Fajar Alfian: Perbaiki Peringkat dan Kalahkan Ahsan/Hendra

27 Februari 2019 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal mempertahankan gelar di Malaysia Masters 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal mempertahankan gelar di Malaysia Masters 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Tahun 2018 adalah musim yang berliku bagi ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Membuka tahun, Fajar/Rian menjuarai Malaysia Masters pada Januari 2018.
ADVERTISEMENT
Di pertengahan tahun, mereka menjejak final perorangan Asian Games di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Bertemu nomor satu dunia sekaligus kompatriot, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, saat itulah nama Fajar/Rian melambung.
Meski berakhir sebagai runner-up, perjuangan mereka hingga ke final dan sengit melawan Marcus/Kevin tiga gim dengan skor 21-13, 18-21, dan 22-24 menjadikan Fajar/Rian sebagai harapan baru Indonesia. Publik jatuh cinta, berharap mereka bisa mematahkan tradisi juara yang selalu Marcus/Kevin lagi dan lagi.
Sayang, Fajar/Rian tersandung di pengujung musim. Setelah puja-puji diterima, mereka yang diharapkan bisa tampil di agenda pamungkas kalender BWF bernama World Tour Finals di Desember, gagal merebut tiket. Pasalnya, poin Fajar/Rian disalip pemain lain karena mereka mundur di Denmark dan Prancis Terbuka.
ADVERTISEMENT
Rangking Fajar/Rian pun berangsung-angsur turun dari peringkat tujuh di September 2018, jadi peringkat delapan, sembilan, hingga sepuluh. Pada November usai juara International Badminton Championships di India, mereka masih bisa menutup tahun dengan mengamankan peringkat tujuh dunia.
Namun, bicara tentang Fajar/Rian masih tak bisa lepas dari inkonsistensi penampilannya. Memasuki 2019, mereka yang gagal mempertahankan gelar di Malaysia Masters 2019 lantas tercecer di peringkat 10 dunia. Kini, peringkat teranyar Fajar/Rian pekan ke-9 per 26 Februari 2019 adalah sembilan, itu pun sudah tertinggal dari ganda kawakan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di peringkat tujuh.
Ekspresi kegembiraan Ganda Putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Bagi Fajar, dirinya sadar prioritas utama di musim 2019 adalah memperbaiki rangking. Apalagi, dia dan Rian masuk dalam SK Prioritas Ganda Putra PBSI yang ditargetkan mewakili Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo. Setelah kalah di perempat final Indonesia Masters 2019, kesempatan mencuri banyak poin dimulai dalam All England BWF Super 1000, 6-10 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari pelatih target tidak disebut. Tapi kami tahun lalu babak pertama, sekarang harus bisa lebih baik. Untuk dongkrak poin juga karena rangking kami sekarang turun. Target saya cuma ingin tingkatkan, dari peringkat 9, bisa naik," kata Fajar saat ditemui di Pelatnas PBSI, Rabu (27/2/2019).
Di babak pertama, Fajar/Rian sendiri bakal bertemu pasangan Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol, yang berstatus juara dunia 2014. "Tidak mudah, pernah juara dunia tidak bisa dianggap remeh. Power mereka juga kuat," kata Fajar soal lawannya di 32 besar itu.
Setelah All England, Fajar dan Rian bakal bertanding di Swiss Terbuka 2019 Super 300, hingga perjuangannya kumpulkan poin sepanjang musim ini mengantarkan mereka di target terakhir, yakni masuk kualifikasi Olimpiade 2020, sambil berebut tempat bersama Ahsan/Hendra, Berry Angriawan/Hardianto, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso, hingga ganda putra terbaik Marcus/Kevin.
ADVERTISEMENT
Sementara sampai saat ini pun, Fajar/Rian selalu dibayang-bayangi status sebagai pelapis Marcus/Kevin. Meski begitu, kekalahan di Asian Games 2018 dan Indonesia Masters 2019 tidak membuat Fajar terbebani dengan status sebagai ganda nomor dua setelah 'Minions' ---sebutan Marcus/Kevin.
"Mungkin karena kami memang belum stabil, kadang bagus kadang tidak. Jadi Marcus/Kevin masih kami jadikan panutan, bagaimana bisa berprestasi sangat baik. Beban sih tidak, malah jadi motivasi mungkin karena dipercaya juga jadi pelapis mereka," imbuh Fajar.
Ahsan/Hendra tembus babak final Indonesia Masters 2019. Foto: Dok. PBSI
Soal peringkatnya yang kini disalip Ahsan/Hendra yang berstatus profesional, Fajar juga tidak ambil pusing. Dia dan Rian serta atlet lain di PBSI selalu bersaing jadi yang terbaik dengan membuktikan diri dari hasil pertandingan.
"Motivasi jadi lebih. Pasangan lain pun pasti mau masuk Olimpiade. Tapi saat ini di atas rangking kami ada Ahsan/Hendra, jadi mereka memang bisa dibilang saingan terberat saya dan Rian. Tapi namanya Olimpiade, semua mau main, jadi bersaing sehat saja," ucap pemain asal Bandung ini.
ADVERTISEMENT
Yang pasti, Fajar berharap banyak dengan Rian, sosok yang dianggapnya cocok bertandem di lapangan. Terakhir, menyoal komentar-komentar negatif yang mengiringi momen naik-turunnya peringkat mereka musim lalu, Fajar mencoba bijak dengan menyerap kritikan membangun.
"Kalau sama Rian sudah tahu celahnya, latihan bareng, jadi bola ke mana sudah tau siapa yang ambil. Chemistry sudah dapat. Kalau masalah julid, semua atlet mungkin pernah di-bully, saya tidak terlalu memikirkannya. Kalau banyak yang kurang enak saya tidak mendengarkan dan ambil positifnya saja," ucap Fajar mengakhiri.