Tommy Sugiarto: Terima Kasih, PBSI

8 Maret 2019 23:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tommy Sugiarto dalam ajang Djarum Superliga 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Tommy Sugiarto dalam ajang Djarum Superliga 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tommy Sugiarto tidak sendiri. Setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sosok pelatih kembali mendampingi Tommy yang sebetulnya merupakan pemain independen ketika menjalani laga perempat final All England 2019, Jumat (8/3).
ADVERTISEMENT
Bukan pelatih dadakan seperti Ahsan/Hendra, kali ini Tommy betul-betul ditemani seorang pelatih, tepatnya sosok legendaris yang saat ini menjabat asisten pelatih ganda campuran PBSI, Nova Widianto.
Kehadiran Nova di sisi lapangan tak lantas membuat Tommy menang. Dia justru tersingkir akibat kekalahan dari Angus Ng Ka Long (Hong Kong) dengan skor 21-16, 14-21, dan 15-21.
Meski begitu, Tommy tetap mengapresiasi kehadiran Nova. Apresiasi khusus dialamatkan kepada Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, yang sudah menawarkan bantuan pendampingan pelatih di laga delapan besarnya.
"Saya berterima kasih kepada PBSI yang sudah menawarkan. Meskipun sebagai pemain independen, saya tahu, memang terbiasa dengan situasi seperti ini (tanpa pelatih). Tadi Cik Susy (Susanti) yang menawarkan, apakah mau didampingi pelatih," ucap Tommy usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
Tommy Sugiarto (kanan) mendapatkan pendampingan dari Nova Widianto (tengah) saat menjalani pertandingan All England 2019. Foto: Dok. PBSI
Adapun soal laga lawan Ng, Tommy mengaku kalah stamina terutama di gim kedua hingga akhirnya tidak bisa merebut kemenangan di gim pemungkas.
"Memang jujur recovery dari pertandingan kemarin masih kurang, karena cukup melelahkan. Tapi memang perjalanannya saya harus seperti itu. Waktu untuk recovery kurang lebih cepat meski gim pertama menang, tapi saya tidak bisa mengikuti di gim kedua dan ketiga agak sempat kedodoran," katanya.
"Di gim pertama saya bisa mengontrol pertandingan. Lawan juga mengubah strategi di gim kedua dan ketiga. Itu agak menyulitkan saya untuk mengontrol pertandingan," imbuh anak dari legenda bulu tangkis Icuk Sugiarto ini.
Tak hanya kurang stamina, Tommy mengaku di gim ketiga banyak melakukan kesalahan sendiri. "Di interval gim ketiga awal saya mainnya terburu-buru untuk mendapatkan poin dan itu justru menjadi bumerang. Dia mainnya lebih tenang dan fokus," ujarnya mengakhiri.
ADVERTISEMENT
Pertandingan antara Tommy Sugiarto melawan Angus Ng Ka Long (Hong Kong) di perempat final All England 2019. Foto: Karina Nur Shabrina/kumparan