Uang Hadiah All England Ahsan/Hendra: Untuk Masa Tua dan Properti

17 Maret 2019 21:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan merayakan kemenangan atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Foto: Reuters/Andrew Boyer.
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan merayakan kemenangan atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Foto: Reuters/Andrew Boyer.
ADVERTISEMENT
Selalu muncul pertanyaan seiring kesuksesan atlet merengkuh gelar juara: Untuk apa, sih, uang hadiah dan bonusnya? Tak terkecuali Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan setelah meraja di sektor ganda putra All England 2019.
ADVERTISEMENT
Rekening pasangan beralias The Daddies tersebut memang semakin gemuk karena All England sebagai turnamen selevel BWF Super 1.000 menyajikan hadiah besar. Atas gelar juara, mereka berhak membawa pulang uang sebesar 74.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,05 miliar dari BWF.
Kemudian, saat tiba di Tanah Air, Minggu (17/3/2019) malam WIB, Ahsan/Hendra kembali diguyur bonus oleh Kemenpora. Nominalnya mencapai Rp 240 juta per orang. Itu belum termasuk apresiasi untuk Herry IP selaku pelatih sebesar Rp 124 juta.
Lantas, bagaimana Ahsan/Hendra mengalokasikan uang tersebut? Kalau dari keluarga Hendra sendiri belum ada ancang-ancang untuk apa uang bakal dihabiskan.
Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan di semifinal All England 2019. Foto: Reuters/Andrew Boyers
"Ditabung saja, ya, demi masa tua nanti," ujar Sandra Arief selaku istri Hendra saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Minggu.
ADVERTISEMENT
Beda lagi dengan Ahsan. Istrinya, Christine Novitania, sudah memiliki rencana terkait uang yang diterima sang suami. Prioritasnya adalah investasi di bidang properti.
"Kalau kami memang sedang bangun vila. Namanya King Villa Bogor. Sudah ada di Instagram kok. Jadi alokasinya pasti ke situ," tutur Christine.
Kendati demikian, Ahsan/Hendra tak bisa menghamburkan semua uang atas kesuksesannya di All England. Karena tak seperti atlet yang berada di bawah naungan PBSI, pasangan berstatus profesional ini harus menanggung biaya operasional turnamen, dari tiket, hotel, sampai kehidupan selama menjalani pertandingan di luar negeri.
Bahkan, demi mengurangi beban operasional, Ahsan/Hendra rela membeli tiket pesawat kelas ekonomi untuk pulang ke Tanah Air. Tak seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sukamuljo yang menikmati penerbangan kelas bisnis selepas menjuarai All England 2018.
ADVERTISEMENT
Juara All England 2019, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, menerima sambutan Kemenpora serta PBSI di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Minggu, (17/3). Foto: Anju Christian P. Silaban/kumparan
Untuk menutupi beban operasional pula, Ahsan/Hendra berupaya menggaet sponsor setelah meninggalkan pelatnas per awal 2019. Tiga perusahaan yang menopang mereka di antaranya Bumi Hasta Mukti, Advance, serta Mizuno.
Nah, seperti diceritakan Christine, tak mudah bagi Ahsan/Hendra dalam menentukan sponsor. Diperlukan proses seleksi oleh pasangan yang tercatat sebagai juara dunia dua kali tersebut.
"Namanya mencari yang terbaik, pasti butuh waktu. Karena menghitung juga berapa biaya operasional pertandingan dan perlengkapannya," ucap Christine.