Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
30 Menit Bersama Debbie Wild, Global Lifestyle Director Jo Malone
18 November 2018 12:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menyambut pembukaan Jo Malone di Jakarta, kumparanSTYLE berkesempatan berbincang langsung dengan Debbie Wild, Global Lifestyle Director Jo Malone London.
Debbie merupakan sosok cemerlang yang berada di balik kesuksesan Jo Malone. Perempuan ini memulai kariernya sedari nol, saat tim Jo Malone masih beranggotakan sepuluh orang saja.
Perlahan tapi pasti, Debbie dan timnya berhasil membuat Jo Malone mendunia dan dicintai jutaan orang seperti saat ini. Kini, Jo Malone London tersebar di 57 negara seluruh dunia.
Berdiri sejak 1983, Jo Malone London lekat dengan image mewah dan eksklusif. Aromanya yang lembut dan tahan lama sukses membuat banyak orang terpikat.
Apakah Anda merupakan salah satu penggemar koleksi wewangian Jo Malone London? Simak bincang singkat kumparanSTYLE bersama Debbie Wild berikut ini.
Apa parfum Jo Malone kesukaan Anda?
ADVERTISEMENT
Saya suka Oud & Bergamot sebagai aroma dasar, tetapi seiring berjalannya waktu, saya jadi menyukai aroma floral, yaitu Red Roses. Aromanya sangat cantik karena terbuat dari campuran tujuh jenis mawar berbeda.
Menurut Anda, apa yang menjadikan koleksi parfum Jo Malone istimewa ketimbang brand lainnya?
Sama seperti pakaian, aroma parfum juga bisa di styling sesuka hati. Inilah keunikan Jo Malone dibanding parfum lainnya. Karena aromanya tidak strong, setiap parfum bisa di kombinasikan dengan aroma lainnya, saya menyebutnya dengan istilah styling fragrance.
Aroma parfum bersifat sangat personal. Indera penciuman setiap orang pun berbeda-beda, apa yang menurut saya wangi belum tentu wangi menurut Anda.
Saya sendiri bisa menyemprotkan beberapa parfum berbeda di bagian tubuh berbeda. Seperti hari ini, saya memilih aroma Oud & Bergamot sebagai body cream di seluruh tubuh. Lalu saya menyemprotkan Grapefruit untuk memberi aroma segar, karena udara di Jakarta panas.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di leher, saya menyemprotkan Mandarin & Lavender untuk memberi sensasi menenangkan pikiran, karena saya masih sedikit jet lag. Dan meski dicampur, aromanya tak akan bertabrakan satu sama lain, malah akan menciptakan aroma baru.
Koleksi Jo Malone punya banyak penggemar setia di Indonesia. Apa yang membuatnya butuh waktu lama untuk masuk ke Indonesia?
Jo Malone sama sekali tak pernah memasang iklan di billboard atau majalah manapun, namun memiliki fans yang sangat besar. Apa alasannya?
ADVERTISEMENT
Saat ini Jo Malone ada di 57 negara. Kami tak pernah memasang iklan seperti brand lainnya, namun mengandalkan cerita dari mulut ke mulut.
Word of mouth di platform digital sangat luar biasa. Ketika saya menemukan sesuatu yang saya sukai di Instagram, saya mengirimkannya pada teman saya. Dan teman saya akan lebih mempercayai saya ketimbang orang (sales) yang tidak ia kenal sebelumnya.
Apa filosofi yang selama ini dipegang teguh oleh Jo Malone London?
Sebagai brand, kami berusaha untuk tetap timeless. Dan harus diakui, sangat sulit untuk menjaga brand tetap relevan dan diterima dengan baik di segala era dan kalangan. Di Jo Malone, Anda tetap bisa menggunakan parfum dari era 1990 dan mencampurkannya dengan koleksi terbaru kami. Jo Malone membawa filosofi keindahan warisan budaya Inggris yang timeless.
ADVERTISEMENT
Akan seperti apakah butik Jo Malone di Jakarta?
Akan ada koleksi parfum lengkap, body butter, dan lilin aromaterapi. Home fragrance lainnya akan segera menyusul dalam waktu dekat. Kami melatih semua perfume stylist, jadi saat Anda melangkahkan kaki masuk ke butik Jo Malone Jakarta atau Jepang, Inggris, bahkan Kanada, Anda akan merima pelayanan yang sama.
Sang perfume stylist akan membantu dan mencari tahu aroma yang Anda sukai dan apa saja yang ingin Anda kombinasikan. Mix n match dan menemukan aroma yang sesuai dengan Anda. Terlebih ada banyak customer yang tak ingin aroma parfumnya sama dengan orang lain.