Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Langkah Ramah Lingkungan untuk Manfaatkan Kemasan Bekas Makeup
10 Juli 2018 17:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Gaya hidup ramah lingkungan saat ini sudah menjadi perhatian masyarakat luas. Banyak kampanye yang mengingatkan kita untuk mengurangi kebiasaan sehari-hari yang berbahaya terhadap lingkungan. Salah satunya adalah peggunaan plastik.
ADVERTISEMENT
Plastik memang sudah menjadi material yang begitu lekat dengan keseharian kita. Hampir semua barang-barang yang kita kenakan terbuat dari polimer karbon yang satu ini. Dan salah satunya yang paling dekat dengan keseharian perempuan adalah kemasan produk makeup .
Menurut penelitian yang dilakukan Zero Waste Week, industri kosmetik menghasilkan 120 miliar unit kemasan, baik yang bermaterial plastik maupun kardus dan semacamnya setiap tahunnya. Sebagai contoh, penggunaan kardus saja berkontribusi pada hilangnya 18 juta hektar hutan per tahunnya dan pada tahun 2050, diperkirakan akan ada hingga 12 miliar ton plastik yang dihasilkan oleh industri kecantikan.
Bisa Anda bayangkan bagaimana kondisi bumi 30 tahun ke depan?
Besarnya andil lini kecantikan dalam isu pencemaran lingkungan membuat beberapa merek kecantikan kian menawarkan kemasan produk yang ramah lingkungan. Tak hanya mengklaim komposisi bahan makeup yang digunakan terdiri dari bahan organik atau vegan. Bahkan banyak lini kecantikan yang menawarkan kemasan produk yang berbahan dasar hasil daur ulang yang berkelanjutan.
Beberapa brand kecantikan yang terkenal sudah menggunakan kemasan produk yang ramah lingkungan adalah The Body Shop, innisfree, dan Herbivore Botanical.
ADVERTISEMENT
Julia Wills, selaku pendiri skincare Herbivore Botanical memaparkan bahwa mereka berupaya mengurangi limbah karbon dengan membangun pabrik dengan pusat pengolahan bahan mentah.
“Ketika kami menciptakan merek, tujuan kami adalah untuk memberi dampak sekecil mungkin pada pencemaran lingkungan. Kami telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan ini dengan mengemas produk kami dalam gelas dan kotak yang dapat didaur ulang. Kami menggunakan semua bahan yang biodegradable dalam formulasi kemasan produk kami,” ujar Julia kepada Vogue.
Menurut penelitian tersebut, konsumen berusia 25 tahun hingga 34 tahun adalah konsumen yang paling sadar membeli produk dari merek yang ramah lingkungan. Dan pada Juli ini, tengah digalakkan gerakan plastic free July, yakni gerakan yang berupaya meminimalisasi penggunaan plastik.
ADVERTISEMENT
Semangat ini dimulai pada tanggal 3 Juli lalu yang merupakan hari tanpa plastik sedunia. Untuk mendukung gerakan ini, cara paling sederhana dan dekat dengan keseharian kita adalah dengan bertanggung jawab terhadap setiap kemasan produk kecantikan yang biasa kita pakai. Salah satunya dengan menggunakannya kembali untuk berbagai keperluan. Dilansir Vogue , berikut cara yang dapat Anda lakukan:
1. Gunakan compact makeup sebagai tempat penyimpanan
Memiliki kemasan compact powder yang sudah tidak terpakai? Coba bersihkan bubuk bedak yang tersisa dari compact powder Anda, kemudian cuci hingga bersih dan keringkan secara menyeluruh. Manfaatkan wadah tersebut menjadi tempat penyimpanan yang aman untuk barang-barang kecil seperti klip kertas, peniti, kancing dan ikatan rambut.
2. Ubah botol parfum menjadi diffuser ruangan
Botol parfum biasanya memiliki bentuk yang cantik dan amat sayang jika dibuang begitu saja. Daripada berakhir sia-sia di tempat pembuangan sampah, ada baiknya Anda memanfaatkannya sebagai diffuser ruangan. Cukup dengan memasukkan buluh atau minyak esensial ke dalam botol dan aroma semerbak akan mengisi ruangan Anda.
ADVERTISEMENT
3. Gunakan kembali gelas lilin Anda
Wadah lilin seperti produk keluaran Diptyque terdiri dari kemasan gelas yang amat sayang untuk dibuang begitu saja. Jika lilin Anda sudah habis, coba cuci gelas lilin Anda kemudian tambahkan air mendidih agar lilin yang tersisa di dinding gelas terkelupas. Kemudian cuci seperti yang Anda lakukan pada gelas lainnya. Dan voila! gelas lilin dapat digunakan sebagai gelas minum.
4. Jadilah pembeli yang cerdas
Sebagai konsumen yang cerdas coba untuk peka terhadap isu lingkungan terkini. Carilah brand yang ramah lingkungan. Misalnya saja, The Body Shop yang memiliki program Bring Back Our Bottle. Program ini akan memberikan insentif berupa poin kepada pelanggan yang mengembalikan kemasan kosong. Poin ini nantinya dapat digunakan untuk membeli produk baru.
ADVERTISEMENT
Kiehl's juga memiliki skema insentif terhadap para konsumennya. Kiehl's akan memberikan satu produk gratis untuk setiap pengembalian 10 kemasan bekas produk Kiehl's.
Begitupun MAC, Anda akan mendapatkan satu lipstik gratis untuk tiap pengembalian enam kemasan bekas produknya. Brand kosmetik Dior juga telah menyingkirkan semua kertas plastik dan kertas berlebih yang tidak penting disetiap kemasannya. Sementara lini skincare Neal's Yard dan Tata Harper telah menggunakan kaca daur ulang sebagai bahan kemasannya.
5. Pakai kembali face wipe Anda
Dalam menggunakan face wipe, seringkali orang-orang hanya menggunakannya untuk satu kali pakai kemudian buang. Namun, jika Anda menggunakan face wipe semata-mata hanya untuk mengelap tangan yang tidak terlalu kotor, baiknya simpan kembali face wipe Anda.
ADVERTISEMENT
Tisu pembersih wajah bisa dicuci ulang dan bisa dipakai kembali untuk mengelap tangan Anda. Dengan begitu sampah yang dihasilkan dari penggunaan face wipe pun dapat diminimalisasi.