8 Mitos Seputar Kopi yang Belum Tentu Terbukti Kebenarannya

25 April 2017 9:35 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Secangkir kopi (Foto: thinkstock)
Kopi merupakan minuman paling populer di dunia. Meminum kopi setiap hari sudah menjadi gaya hidup bagi kebanyakan orang. Banyak yang beranggapan bahwa minum kopi itu baik untuk kesehatan, namun tidak sedikit yang mengatakan kalau minum kopi bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Banyak mitos seputar minum kopi yang seringkali membuat bingung banyak orang dan menimbulkan pertanyaan. Minuman berwarna hitam pekat itu sering disalahkan karena terdapat kandungan kafein di dalamnya yang sampai saat ini masih diperdebatkan tentang pengaruhnya bagi kesehatan.
Agar tak terkecoh dengan mitos kopi yang beredar, ketahui mitos kopi berikut seperti dikutip dari Huffington Post.
1. Kopi Menyebabkan Penyakit Jantung
Kopi bisa menyehatkan jantung (Foto: thinkstock)
Mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang (300 mg atau 3 cangkir kopi) per harinya tidak akan memberikan efek buruk pada tubuh. Bagi penderita jantung, kafein dalam kopi mungkin kurang baik.
Tapi bagi yang sehat, minum kopi justru bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Pernyataan ini didukung oleh penuturan dari dr. Renan Sukmawan, ST, PhD, SpJP (K), MARS, FIHA, FACC .
ADVERTISEMENT
"Banyak yang menduga jika kopi sebabkan jantung, padahal kopi malah berkhasiat bagi kesehatan jantung. Jika diminum hanya dua sampai tiga cangkir per hari dan masih dalam batas normal maka kopi bisa sehatkan jantung. Yang berbahaya hanya bagi mereka yang sudah memiliki gangguan jantung lantas minum kopi. Hal ini yang bisa membuat penyakitnya semakin parah," jelasnya saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/4).
2. Kopi Dapat Membuat Kamu Dehidrasi
Kopi jadi bagian dari gaya hidup (Foto: thinkstock )
Banyak orang mengira bila minum kopi dapat menyebabkan dehidrasi karena kandungan kafein yang memiliki sifat diuretik. Hal ini berarti orang akan sering buang air kecil setelah minum minuman berkafein, di mana dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
ADVERTISEMENT
Kafein memang terbukti mengakibatkan diuretik jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, tapi konsumsi kopi dalam jumlah sedang memberikan efek hidrasi tak jauh berbeda dengan konsumsi air mineral.
3. Secangkir Kopi Dapat Menenangkan Pikiran
Nikmati setiap sesapan kopi (Foto: thinkstock)
Minuman yang berkafein memang membuat seseorang menjadi lebih waspada atau terjaga. Mitos yang berkembang bahwa meminum kopi setelah mabuk bisa menenangkan sama sekali tidak benar, karena konsumsi kafein dan alkohol akan memberikan efek yang buruk dan bisa membahayakan seseorang. Sebuah studi yang dilakukan oleh American Psychological Association menyimpulkan bahwa kopi tidak membalikkan dampak kognitif negatif alkohol.
4. Kafein Bersifat Adiktif
Konsumsi kafein 400 mg sehari (Foto: thinkstock)
Faktanya kafein merupakan stimulan ringan. Kafein merangsang sistem saraf pusat, yang menyebabkan adiksi yang sangat rendah. Tak ada bukti yang menunjukkan jika mengonsumsi kafein dapat menyebabkan kecanduan seperti pengaruh dari meminum alkohol. Konsumsi kafein dalam takaran wajar, sekitar 200-300 mg atau 2-3 cangkir kopi per hari bisa mempengaruhi mood dan menigkatkan kewaspadaan.
ADVERTISEMENT
5. Secangkir Kopi di Sore Hari Bisa Menyebabkan Insomnia
Rileks, Solusi Ampuh Insomnia (Foto: Thinkstock )
Stimulasi energi yang dipicu kafein dalam kopi dianggap sebagai faktor yang memicu insomnia. Padahal kafein hanya bertahan sebentar dalam tubuh.
Setelah dikonsumsi, kafein langsung diproduksi dalam hati dan kemudian 75% terbuang dari tubuh dalam waktu maksimal lima jam. Jadi jika kamu meminum kopi pada jam 3 sore dan setelah itu kamu langsung tidur siang maka kafein pun akan cepat hilang dari tubuh.
6. Ibu Hamil Dilarang Minum Kopi
Barista meracik kopi. (Foto: @portfivesix - instagram)
Asupan kafein lebih dari 600 mg atau sekitar 7,5 cangkir kopi per hari memang bisa menunda kehamilan selama setahun. Namun, mengonsumsi kafein 200 mg tidak tidak akan membahayakan janin. Kafein dapat melewati plasenta dan mengenai janin, tetapi tidak ada bukti konkret yang menyatakan bahwa hal tersebut berbahaya.
ADVERTISEMENT
7. Semakin Pekat Warna Biji Kopi Ketika Disangrai, Semakin Nikmat Rasanya
Kopi nikmat berasal dari biji kopi asli (Foto: thinkstock)
Masa roasting (penyaringan) kopi adalah proses yang menentukan rasa kopi yang dihasilkan. Ketika kopi disangrai selama berjam-jam maka biji kopi hitam atau kopi murni tersebut akan berwarna hitam legam (gosong) yang akan menyebabkan munculnya rasa pahit pada kopi. Faktanya, menyangrai kopi yang bagus hanya membutuhkan waktu 20 menit dan akan menghasilkan rasa kopi asli yang nikmat tanpa diberi gula, susu, ataupun krim.
8. Semua Kopi Mempunyai Jumlah Kafein yang Sama
Minumlah kopi setiap hari dengan takaran yang pas (Foto: thinsktock)
Masing-masing orang mempunyai cara sendiri untuk mengolah kopi. Entah menggunakan cara tradisional atau dengan coffee maker yang canggih. Hal inilah yang tidak akan membuat jumlah kafein pada kopi sama. Misalnya, kopi yang dijual di McDonald mempunyai takaran 9,1 mg kafein per 100 gr cairan kopi, berbeda dengan kopi Starbucks yang mencapai 20 mg kafein per cup-nya.
ADVERTISEMENT