Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
9 Lini Fashion Lokal yang Berkonsep Kain Indonesia
14 Agustus 2018 16:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Saat ini kain khas Indonesia telah menjadi bagian penting dari tren fashion di Tanah Air. Hal tersebut tercermin dari maraknya lini fashion lokal yang memanfaatkan kain tradisional Indonesia dalam rancangan busana yang lebih kontemporer.
ADVERTISEMENT
Di tangan para perancang busana Tanah Air, kain atau wastra Indonesia berhasil disulap menjadi busana ready-to-wear yang dapat dikenakan dalam segala suasana dan kalangan. Berikut kumparanSTYLE rangkum sederet lini fashion lokal berkonsep kain Indonesia yang dapat Anda lirik koleksinya:
1. Sejauh Mata Memandang
Melalui label Sejauh Mata Memandang, Chitra Subiyakto merepresentasikan kembali kain tradisional Indonesia dengan corak yang lebih playful. Mulai dari kain hingga busana ready-to-wear koleksi yang ada dapat Anda padu padankan dengan gaya sehari-hari. Tak hanya itu, Sejauh Mata Memandang juga dibuat dengan bekerja sama bersama para pengerajin di Sumba, Bali dan Jawa.
2. Lekat
Merupakan label yang mengusung konsep ethical fahion, koleksi Lekat merupakan busana yang ramah lingkungan. Amanda Indah Lestari selaku sosok di balik Lekat menggabungkan antara tenun Baduy dengan potongan edgy yang mempermainkan detail dan warna alam yang cerah. Ragam atasan, celana, outwear, jumpsuit hingga dress bernuasa etnik dengan sentuhan kontemporer dapat Anda jadikan untuk pilihan untuk tampilan Anda.
ADVERTISEMENT
3. Oemah Etnik
Ragam koleksi pakaian dan aksesoris bertema Indonesia yang kental, menjadi signature dari label yang didirikan sejak 2013 ini. Rizki Triana merupakan sosok dibalik dari Oemah Etnik. Ia mengeksplorasi batik dan tenun menjadi busana dengan corak tradisional namun tetap modern dan stylish.
4. Lulu Lutfi Labibi
Ditangan desainer asal Yogyakarta Lulu Lutfi Labibi, kain lurik disulap menjadi busana yang berkelas dan kasual.
Teknik draping yang menjadi andalan Lulu membuatnya tak banyak memotong kain. Ia memainkan desainnya dengan tali dan kain yang dililit, ditumpuk dan juga diikat. Hal ini membuat Anda dapat mengkreasikan padu padan rancangan Lulu sesuai keinginan Anda.
Selain itu, mayoritas rancangan Lulu dibuat serba longgar. Potongan busana pun mengikuti serat lurik. Garis-garis lurik yang tidak beraturan menghasilkan desain yang dapat menjadi statement tampilan Anda.
ADVERTISEMENT
5. IKAT Indonesia
Secara konsisten, Didiet Maulana mengeksplorasi tenun dalam rancangannya untuk IKAT Indonesia. Hal tersebut semakin memperkuat posisinya sebagai desainer terkemuka di Indonesia. Eksplorasi tenun IKAT Indonesia tertuang dalam koleksi dress, atasan, celana, jaket, scarf dan aksesoris yang dapat Anda lirik.
6. Delapan
Lini busana berkonsep kain Indonesia lainnya adalah, Delapan. Melalui koleksi ready-to-wearnya, Delapan berupaya mengeksplorasi ragam batik dengan mendekonstruksinya demi menemukan pola baru dari batik. Label yang telah berdiri pada Oktober 2015 ini menghadirkan koleksi batik yang tak melulu diperuntukkan acara formal namu juga untuk kesempatan yang lebih santai.
7. Populo Batik
Mengedepankan koleksi yang kekinian, Populo Batik dapat menjadi pilihan bagi Anda yang sedang mencari batik kontemporer. Sang duo desainer Bai Soemarlono dan Joseph Lim merancang corak dan pewarnaan Populo Batik dengan teknik tulis dan cap. Koleksi busana yang minimalis modern dengan sentuhan etnik menjadi ciri khas dari Populo Batik.
ADVERTISEMENT
8. Saroengan
Eksplorasi kain Indonesia juga dapat Anda nikmati dari berbagai koleksi lini fashion Saroengan. Berbagai koleksi atasan, celana, dress hingga kaftan dengan paduan nuansa etnik dan kontemporer dapat membuat tampilan semakin edgy.
9. Petang Hari
Sarita Ibnoe merupakan sosok di balik lini fashion lokal Petang Hari. Melalui alat tenun yang dimodifikasi, Sarita menggarap rancangan busananya. Koleksi kain Indonesia hingga ready-to-wear garapannya menggambarkan potongan-potongan yang tidak tradisional maupun kontemporer semata.